Pasalnya, akses jalan desa yang sempit menyulitkan petugas untuk menurunkan alat berat pengangkut lumpur. "Jalan ke sana tidak bisa dilalui oleh alat berat," ujar Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo saat dihubungi detikcom, Senin (9/12/2019).
Sebanyak 20 keluarga dengan 60 jiwa terisolasi akibat putusnya jalan tersebut. Kendati begitu, Duddy menampik jika dikatakan jalur menuju jalan desa sepenuhnya tertutup. "Ada jalur alternatif, tapi harus memutar dulu kira-kira 15 menit," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) KBB untuk membenahi jalur alternatif tersebut. "Ini yang paling memungkinkan saat ini karena alat berat sulit diturunkan," katanya.
Sementara itu, untuk menangani pergerakan tanah di Desa Bunijaya, pihaknya meminta kepada tim geologi untuk melakukan kajian teknis.
"Petugas kami ke lapangan untuk mengukur dan mengecek ulang, sekaligus memasang rambu-rambu. Hari ini kami layangkan permohonan ke geologi untuk melakukan kajian teknis," kata Duddy.
Pergerakan tanah juga membuat jalan penghubung Desa Bunijaya dan Desa Campakamulya, Kabupaten Cianjur, terkikis. Jalan selebar 3 meter itu terpotong hingga 1 meter sepanjang kurang-lebih 30 meter.
"Kami juga berkoordinasi dengan PUPR untuk memulihkan jalur penghubung kabupaten di dua desa itu," kata Duddy. (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini