Amien Rais: Kader PAN Hanya Kejar Dunia Itu Namanya Politisi Sontoloyo

Amien Rais: Kader PAN Hanya Kejar Dunia Itu Namanya Politisi Sontoloyo

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 09 Des 2019 16:51 WIB
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. (Lisye/detikcom)
Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memberikan pengarahan pada Workshop Nasional Anggota DPRD PAN. Amien mengatakan politikus yang hanya mengejar dunia adalah politikus sontoloyo.

Amien awalnya memaparkan soal demokrasi di Indonesia. Menurut Amien, bangsa ini tidak hanya memerlukan demokrasi, tapi juga harus didukung oleh moral.

"Saudara-saudaraku, bangsa yang memerlukan demokrasi tetapi moralnya rusak, apalagi agama dimusuhi itu biasanya ujung-ujungya sebuah kehancuran," kata Amien saat memberikan pengarahan di Hotel Redtop, Pecenongan, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Amien mengatakan banyak profesor menyampaikan imperium Romawi hancur karena hanya mencari kekuasaan. Menurutnya, kekuasaan tanpa moral dapat menghadirkan kehancuran.

"Jadi banyak profesor botak di Amerika itu yang bisa mencari persamaan hancurnya imperium Romawi dengan the fall of American empire sekarang ini, tapi juga Chinese empire, malah semua empire itu menuruti hanya mencari kekuasaan tanpa dimensi moral, tanpa dimensi rohani maka manusianya menjadi bejat yang dikejar hanya dunia, dunia, dunia, dunia," kata dia.

Amien kemudian menyambung ucapan Kerua Umum PAN Zuklifli Hasan soal politikus yang hanya mengejar dunia. Dia menyebut mengejar dunia dan menumpuk kekayaan dapat menimbulkan distorsi.

"Nah karena itu, Saudara sekalian, tadi ada kata kunci dari Pak Zul (Zulkifli Hasan) itu, kalau kita hanya mengajar dunia dalam politik, menumpuk-menumpuk kekayaan, misalnya, atau keduniaan kita mengalami disorientasi," ujarnya.

Amien meminta kadernya tidak hanya mengejar dunia. Menurut Amien, kader yang hanya mengejar dunia adalah politikus sontoloyo.

"Jadi kalau ada politisi PAN jadi anggota DPRD, Bupati, Sekda, Gubernur, DPR RI, menteri siapa tahu mungkin Presiden suatu ketika tetapi kok hanya mengejar-ngejar duniawi itu namanya politisi sontoloyo," ucapnya.

Amien juga mengutip pendapat dari tokoh kemanusiaan asal India, Mahatma Gandhi. Amien menyebut Gandhi berpendapat bahwa manusia itu melakukan apa yang mereka pikirkan.

"Saudara sekalian, coba seorang Gandhi saja pernah mengatakan bahwa a man is about a product of his talk, what he thinks he become. Jadi manusia itu produksi dari pikirannya, apa yang dipikirkan hanya dunia ya itulah jadilah dia dunia," tutur Amien.

"Kemudian sesungguhnya Gandhi ini andaikata masuk Islam lebih bagus lagi. Karena banyak pikirannya itu yang agak mirip-mirip. Misalnya Sayidina Abu Thalib mengatakan 'Kemiskinan itu kalau jadi manusia pasti saya bunuh' Gandhi mengatakan 'Kemiskinan itu adalah bentuk yang paling kejam dari kekerasan' dan lain sebagainya," imbuhnya.


Selain itu, Amien berpesan agar mengamalkan teori berpikir global tapi bertindak lokal. Artinya, perjuangan itu harus disesuaikan dengan tempat dan daerah masing-masing.

"Namun thing globally act locally itu memang sesuatu yang harus, karena kalau tidak kita tidak tahu apa yang terjadi di global ini kita menjadi seperti ketek ditulup, ini bahasanya Bapak Daryanto, orang Jawa soalnya. Jadi ketek ditulup itu monyet yang kena tulup itu loh ya, di kanan kita nggak tahu apa-apa gitu, ditulup lagi gitu juga, jadi memalukan," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads