Menurut pengakuan keluarga korban, Hera Damayanti, pengeroyokan terhadap Kaisar diduga dipicu oleh cairan rokok elektrik.
Hera menceritakan, pertengahan November silam, Kaisar sempat menemukan cairan rokok elektrik di lingkungan yayasan atau ponpes tersebut. Padahal, lanjut Hera, lingkungan Assunah melarang adanya penggunaan rokok elektrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Guru ini menindaklanjuti temuan keponakan saya. Kemudian dipanggil-lah siswa-siswa yang diduga memakai vape (rokok elektrik). Kemudian guru ini menyampaikan bahwa keponakan sayalah yang menyerahkan cairan vape," kata Hera.
Hera menambahkan siswa yang dipanggil olah guru tersebut kemudian mengeroyok keponakannya. Hera juga mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak yayasan.
"Kalau dengan orang tua pelaku belum. Pihak yayasan sudah. Tuntutan kami, penegakan hukum yang seadil-adilnya. Kemudian adanya revisi terkait pengawasan di sekolah dari stakeholder terkait, khususnya pesantren. Mohon ada pengawasan dan pembinaan," kata Hera.
Sebelumnya, Kaisar dikeroyok oleh delapan santri selama -lebih dua jam. Akibatnya, Kaisar mengalami luka serius hingga dilarikan ke rumah sakit. Kaisar mengalami luka di bagian mata, kepala, dan beberapa bagian tubuh lainnya akibat dipukul benda tumpul.
Pihak keluarga telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib serta Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kota Cirebon.
Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy melalui Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota AKP Deny Sunjaya membenarkan adanya kejadian tersebut. Deny mengaku kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
"Benar, ada kejadian pengeroyokan. Ya dugaannya pengeroyokan, yang diperiksa delapan orang," kata Deny di ruangannya.
Simak Video "Suporter Indonesia Dikeroyok, Fadli Zon: Jangan Emosional"
(ern/ern)











































