Diduga Dikeroyok 8 Temannya, Santri Assunah Cirebon Dirawat di Rumah Sakit

Diduga Dikeroyok 8 Temannya, Santri Assunah Cirebon Dirawat di Rumah Sakit

Sudirman Wamad - detikNews
Senin, 09 Des 2019 15:10 WIB
Foto: Sudirman Wamad/detikcom
Cirebon - Kaisar Maisarah (13), siswa kelas VII MTs Assunah Kota Cirebon, menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan delapan siswa lainnya.

Kaisar saat ini masih menjalani perawatan di RS Pelabuhan Cirebon. Keluarga korban mengaku telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Cirebon Kota.

"Sudah, keluarga sudah lapor polisi," kata salah seorang anggota keluarga korban, Hera Damayanti, saat ditemui detikcom di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (9/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain melaporkan ke pihak kepolisian, Hera mendampingi orang tua korban, Muntaha Farhan, melapor ke DSPPPA Kota Cirebon. Hera menceritakan pengeroyokan itu terjadi pada Sabtu (7/12/2019) tersebut. Saat itu, pihak sekolah tengah melangsungkan kegiatan remedial, perbaikan nilai bagi para siswa.

"Ponakan kami (korban) kelas VII di Assunah, saat itu ikut remedial, sedang menunggu guru. Kemudian dipanggil oleh pelaku. Kemudian dikeroyok dan diintimidasi di salah satu ruangan," kata Hera.

Hera menceritakan Kaisar dikeroyok di salah satu ruangan selama kurang-lebih dua jam. Akibatnya, Kaisar mengalami luka yang cukup serius hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

"Kejadiannya kurang-lebih dua jam. Ada yang menggunakan raket, ikat pinggang, dibenturkan ke tembok. Lukanya itu memar di sekujur tubuh, kepala, bagian belakang memar kena pukulan raket, hidung keluar darah, mata merah, dan kelopak mata berdarah, sekarang masih dirawat," kata Hera.

Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy melalui Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota AKP Deny Sunjaya membenarkan adanya kejadian tersebut. Deny mengaku kasus tersebut masih dalam penyelidikan.

"Benar ada kejadian pengeroyokan. Ya dugaannya pengeroyokan. Kalau untuk yang diperiksa, delapan orang," kata Deny di ruangannya.

Lebih lanjut Deny mengatakan pihaknya akan melibatkan DSPPA Kota Cirebon dan Bapas karena pelaku masih pelajar. "Barang bukti memang ada yang menggunakan alat. Kami juga masih menunggu hasil visumnya," kata Deny. (ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads