Jakarta - Komisi E
DPRD DKI Jakarta mempertanyakan anggaran dana pembangunan puskesmas di kecamatan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes). Dinkes diketahui menganggarkan pembangunan Rp 9 juta per meter.
"Dinas Pendidikan kan bangun sekolah saya hitung per meternya itu cuma Rp 5,6-5,8 juta. Dinas Kesehatan bangun Puskesmas, begitu satuan per meter Rp 9 juta, kenapa?" ujar Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria dalam rapat di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (8/12/2019).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Tenaga Kesehatan Purwadi mengatakan pembangunan puskesmas berbeda dengan pembangunan lain. Menurutnya, puskesmas ini nantinya telah dilengkapi dengan berbagai teknologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembangunan puskesmas memang cukup berbeda dengan bangunan lain menurut analisis kami, ini bangunan tidak termasuk bangunan yang sederhana karena sudah menggunakan berbagai teknologi termasuk masuk perlengkapan suara, lift termasuk inpalnya," kata Purwadi.
Anggota komisi E Merry Hotma kemudian menanyakan kekhususan dari puskesmas tersebut. Menurutnya, hal ini perlu dijabarkan agar dapat dipertanggung jawabkan dalam rapat Banggar.
"Kekhususannya apa pak? Coba jelaskan tadi ada lift, biar nanti kita bisa pertanggung jawabkan," kata Merry.
Purwadi mengatakan, nantinya puskesmas akan di lengkapi dengan lift yang dapat digunakan untuk kursi roda. Selain itu, dia juga mengatakan pembangunan puskesmas di kecamatan ini nantinya akan menjaga agar limbah tidak diambil oleh pemulung.
"Ada inpal, ada lift, lift ini bukan lift penumpang yang 5 orang, ini harus masuk kursi roda dan ini juga menjadi pertimbangan untuk kaum disabilitas," tuturnya.
"Pengelolaan limbah, apalagi di kecamatan dengan kriteria termasuk keamanan supaya tidak diambil pemulung dan sebagainya," sambungnya.
Komisi E akhirnya menyetujui anggaran tersebut, dan meminta Dinkes untuk tetap mengawasi pada saat proses pembangunan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini