Bogor - Puluhan
anak ular kobra meneror warga Royal
Citayam Residence, Bojonggede, Bogor.
Animal rescuer Rizki Maulana menyebut, meskipun masih anakan, ular kobra tetap berbisa.
"Semenjak dia (anak ular kobra) menetas, dia sudah bawa bisa," kata Rizki saat ditemui di Royal Citayam Residence, Minggu (8/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizki menjelaskan anak kobra memang lebih agresif daripada induknya. Pria yang kerap disapa Kinel itu menuturkan anak kobra lebih gampang mempergunakan bisanya.
"Yang kecil-kecil ini lebih gampang mempergunakan bisanya, lebih gampang gigit daripada dewasanya. Makanya kita harus benar-benar
sweeping dulu sampai benar-benar sudah nggak muncul lagi, sampai benar-benar aman," sebutnya.
Terlebih, sebut dia, anak kobra sudah ditinggal induknya setelah menetas. Karena itu, menurutnya, induk anak kobra yang berkeliaran di Royal Citayam Residence belum ditemukan.
"Kalau anak sama induknya sudah nggak ada hubungan. Mereka (anak kobra) sudah ditinggal dari semenjak menetas," jelas Kinel.
Hal serupa disampaikan ahli herpetologi (reptil dan amfibi) LIPI, Amir Hamidy. Amir menjelaskan anak kobra tetap berbisa meskipun volume bisa yang disemprotkan tidak sebanyak kobra besar.
"Ya jadi yang namanya ular berbisa itu sejak dilahirkan dia sudah memiliki karakter itu, sudah memiliki kelenjar bisanya. Walaupun memang volume bisanya tidak akan sebesar yang dewasa, tetapi kalau berbisanya iya karena dengan yang kecil itu, kalau menggigit pun sudah berbahaya ya, sudah levelnya berbahaya bagi manusia, untuk kobra ya.
King cobra pun juga begitu sama," papar Amir saat dihubungi terpisah.
Sebelumnya, warga Royal Citayam Residence, Bojonggede, Kabupaten Bogor, kembali menangkap seekor anak kobra yang berkeliaran di permukiman mereka pagi tadi. Total ular yang bisa ditangkap mencapai 29 ekor.
"Total yang udah
ditangkep 29 ular. Masih anakan semua," kata warga setempat, Tukiman, di lokasi, Bojonggede, Minggu (8/12).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini