"Jenis-jenis desa surga saya temukan di Lamongan, tepatnya Desa Balun," ujar Abdul Halim dalam keterangan tertulis, Jumat (6/12/2019).
Halim menerangkan, desa surga adalah desa yang telah mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakatnya. Tidak hanya itu, desa surga juga memberikan kenyamanan, kesejukan, keamanan, dan ketentraman, sehingga masyarakat betah untuk tetap tinggal di desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin memperbanyak desa surga. Desa surga itu semua untuk warga. Desa surga, jadi kalau warganya sejahtera, pembangunannya untuk warga, ada sesuatu yang lain ya untuk warga," terangnya.
Menurutnya, kerukunan antar umat beragama di Desa Balun mencerminkan tingginya tingkat kesalehan sosial masyarakatnya. Hubungan sosial yang baik tersebut akan berdampak pada tingginya tingkat kenyamanan masyarakat untuk tetap tinggal bertahan di desa. Menurutnya, kenyamanan adalah salah satu kunci telah terciptanya desa surga.
"Kalau mau tahu Indonesia, nggak usah jauh-jauh. Datang saja ke Desa Balun, inilah Indonesia yang sebenarnya. Guyub, rukun, semua agama bisa menjalankan ibadah senyaman-nyamannya," tuturnya.
Kerukunan antar umat beragama di Desa Balun memang telah menjadi warisan nenek moyang. Meski demikian, Halim meyakinkan bahwa upaya nenek moyang dalam memberikan kenyamanan bagi keberagaman masyarakat desa tersebut tidak dapat ditiru oleh masyarakat desa saat ini. Ia justru mengajak masyarakat milenial untuk menciptakan desa surga seperti yang dilakukan nenek moyang Desa Balun.
"Tadi Bupati bilang sejak nenek moyang, memang sulit ditiru, tapi bukan berarti tidak bisa. Sulit ditiru iya, tapi bukan berarti tidak bisa. Kalau dulu nenek moyang bisa, kenapa kita tidak bisa. Kalau kita merintis hari ini kemudian dirasakan anak cucu kita seratus tahun akan datang, maka ini akan menjadi legacy (warisan) nenek moyang yang saat ini milenial," kata Halim.
Di sisi lain, ia mengatakan juga akan serius dalam menangani permasalahan stunting. Menurutnya, persoalan stunting telah menjadi program nasional yang dikeroyok oleh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Pemerintah Kabupaten Lamongan sendiri, menurutnya, telah melakukan penanganan stunting dengan baik.
"Pak Presiden menargetkan di akhir kepemimpinan beliau, kalau bisa semaksimal mungkin diturunkan sampai 17 persen, posisi hari ini 28 (persen). Kita upayakan, kita mulai dari Lamongan, akan saya deklarasikan berangkat dari Lamongan kita turunkan stunting sampai 17 persen," pungkasnya. (ujm/ujm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini