"Sepanjang dapat dipertanggungjawabkan. Lokasi yang dibangun tak berkasus hukum, punya perencanaan yang matang. Sudah ada desain yang detail, komplit. It's ok," ujar Rahman saat dimintai konfirmasi di Makassar, Jumat (6/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah saatnya kita punya stadion standar FIFA agar event sepakbola dunia sekelas AFC, sudah bisa digelar di Sulsel. Kita dukung ide besar Pak Gubernur untuk itu," katanya.
"Pihak DPRD Sulsel pun tak lagi mempersoalkan soal besaran biaya yang dibutuhkan. Tak ada masalah soal biaya, kita akan back up full. Mau Rp 100 M, Rp 150 M atau Rp 500 miliar sekalipun bisa," imbuh Rahman.
Dia mengatakan, DPRD Sulsel tidak lagi memperdebatkan masalah setuju atau tidak setuju saat wacana renovasi Mattoanging masuk ke pembahasan RAPBD. Sebab, renovasi Stadion Mattoanging dinilai merupakan kebutuhan.
"Bagi kami DPRD Sulsel. Perdebatan bukan lagi soal setuju atau tidak setuju pembangunan stadion (Mattoanging). Tapi ini sudah keharusan, ini kebutuhan mendesak. Apalagi Sulawesi Selatan adalah salah satu provinsi kiblat sepakbola nasional. Dari Sulsel selalu lahir pemain pemain sepakbola hebat," ucapnya.
Rahman memahami untuk membangun stadion berkelas dunia dan sesuai standar FIFA dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun dia kembali menegaskan agar Pemprov Sulsel terlebih dahulu mematangkan rencana renovasi Mattoanging.
"Tidak ada stadion berkelas dibangun dengan biaya ecek-ecek. Coba lihat stadion Papua Bangkit, Stadion Pakansari Bogor, Stadion Batakan Balikpapan, Stadion Aji Imbut Tenggarong, semua butuh biaya besar, ratusan miliar hingga ada yang menembus angka diatas Rp 1 triliun," paparnya.
"Harus punya perencaan pengelolaan yang baik setelah stadion dibangun. Jangan sampai ide awalnya baik, tapi tidak terwujud. Ataupun setelah dibangun kemudian malah tak terurus," pungkas Rahman.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini