Hingga siang ini tercatat 160 orang menjalani rawat jalan dan 24 orang menjalani rawat inap. Sebanyak 24 orang yang dirawat inap tersebar di tiga lokasi, yakni RS Muhammadiyah Rodliyah Achid Moga, Klinik Asyifa Roja Moga, dan Puskesmas Randudongkal.
"Hingga Jumat siang ini ada 160 warga yang rawat jalan dan ada 24 rawat inap. Tadi saja bertambah lagi," kata Kepala Desa Karangsari Dasuki kepada detikcom, Jumat (6/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga akhirnya tenaga medis puskesmas di Pulosari ditarik ke Balai Desa Karangsari untuk mendekatkan layanan kepada warga.
"Kami buka posko kesehatan di balai desa. Jika (pasien) parah, oleh pihak puskesmas langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat," katanya.
Dasuki mengaku belum bisa memastikan penyebab keracunan tersebut.
"Dugaan keracunan makanan belum dapat dipastikan. Yang jelas, mereka mengalami gejala yang sama beberapa saat setelah makan makanan (dari acara hajatan warga)," tambahnya.
Salah seorang warga yang jadi korban, Henanta (9), mengatakan merasakan pusing pagi hari ini.
Sebelumnya, pada Kamis (5/12) malam, dia telah diberi obat. Namun dia kembali pusing dan mual pagi ini.
"Rasanya pusing, mual-mual. Tadi malam sudah ke sini. Tapi tadi pagi saya pusing lagi," kata Henanta kepada detikcom di Balai Desa Karangsari.
Pantauan detikcom di Rumah Sakit Muhammadiyah Rodliyah Achid, Moga, terdapat enam pasien yang masih mendapatkan penanganan medis.
Juru bicara RS Muhammadiyah Rodliyah Achid, Moga, mengatakan masih ada enam pasien dari Karangsari yang diduga keracunan hingga hari ini.
"(Pasien) rawat inap (akibat diduga keracunan) sampai Jumat ini masih ada enam. Rawat jalan yang sempat dibawa ke sini, belum kami hitung," katanya.
Simak juga video Makan Tongkol, 125 Santri di Ponorogo Keracunan:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini