"Saya baru dapat informasinya, saya belum pelajari suratnya tapi tentu kita harus utamakan musyawarah. Jadi nanti kemungkinan besar keduanya kita panggil, kita coba mediasi di Komisi I supaya tahu persisnya permasalahannya apa," kata Meutya Hafid di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2019).
Meutya menyebut Komisi I DPR selama ini baru mendengarkan keterangan dari Dewas LPP TVRI dan direksi secara terpisah. Mediasi ini demi menghadirkan solusi yang terbaik untuk TVRI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini lembaga penyiaran publik, jadi sebetulnya kami agak kecewa bahwa terjadi disharmonisasi antara Dewas dan direksi karena seharusnya kedua pihak mengutamakan bagaimana memberikan yang terbaik untuk lembaga penyiaran publik kita," sebut Meutya.
Politikus Golkar itu menyebut bakal mempertemukan Dewas dan direksi TVRI sesegera mungkin. Dia sendiri mengaku tidak terlalu peduli terhadap kepentingan personal direksi ataupun Dewas, yang diutamakannya ialah kepentingan publik.
"Saya tidak terlalu peduli dengan direksinya atau Dewasnya, tapi kalau mereka tidak bisa menemukan solusi, yang terkorbankan adalah publik karena mereka mengawasi dan menjalankan lembaga penyiaran publik. Itu yang paling penting diselamatkan segera," ucap Meutya Hafid.
"Jadi bukan ketidaknyamanan direksi, ketidaknyamanan Dewas, tapi (soal) ketidaknyamanan publik. Jadi ini harus segera kita carikan solusi," tegas dia.
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini