GBT Direnovasi demi Piala Dunia U-20, Warga Surabaya Kasih Masukan Donk!

Surabaya - Pemkot Surabaya menggelar rapat kesiapan renovasi Stadion Gelora Bung Tomo bersama kejaksaan, polisi, dan elemen suporter Bonek. Rapat tersebut membahas rehabilitasi Stadion GBT yang digadang-gadang akan digunakan untuk venue Piala Dunia U-20 2021.

Rapat dipimpin Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Ery Cahyadi. Dalam rapat itu, ada 20 rencana renovasi yang akan dilakukan mulai 2020 sesuai dengan standar FIFA.

Ery mengatakan dalam renovasi Stadion Gelora Bung Tomo ini, pihaknya ingin mendapatkan masukan langsung baik dari suporter maupun pihak keamanan yang sering terlibat langsung di Stadion GBT.

Baca juga: Risma Siapkan Tiga Akses Menuju GBT dan Buat 3 Lapangan Latihan

"Ketika kami membangun stadion, itu harus menerima banyak masukan. Masukan siapa? Standar FIFA sudah pasti. Stadion ini menjadi nyaman dan dapat dinikmati bila pihak keamanan dan para suporter (Bonek) juga memberi masukan. Jika masukan dari suporter sudah terpenuhi, insyaallah nanti suporter di Piala Dunia U 20 yang akan datang juga ikut merasa nyaman," kata Ery kepada wartawan di kantor Bappeko, Kamis (5/12/2019).

Ery memastikan pihaknya akan mendatangi kantor PSSI untuk menyerahkan gambar rancangan renovasi yang sesuai dengan standar FIFA. Kemudian pada Desember ini, proses lelang akan segara dimulai sehingga awal 2020 proses renovasi bisa dikerjakan.

"Insyaallah nanti ada 20 perbaikan di Stadion GBT. Mulai kursi single seat, jacuzzi, perbaikan rumput, lampu stadion, press room, dan lainnya," ungkap Ery.

Baca juga: Risma Jadikan GBT Berstandar FIFA agar Dilirik Jadi Venue Piala Dunia U-20

Ery menambahkan proses renovasi Stadion GBT akan dikebut setelah FIFA menyetujuinya dan pemenang lelang sudah ada.

"Akan ada pengecekan ulang dari FIFA pada April atau Mei. Oleh karena itu, akan kami segerakan," tandas Ery.

Sementara itu, perwakilan dari Kejaksaan Negeri Surabaya, dalam hal ini sebagai pengacara negara, meminta proyek renovasi ini sesuai dengan perencanaan, sehingga tidak muncul masalah di kemudian hari seperti proyek Hambalang. (iwd/iwd)