Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Kamis (5/12/2019), rekaman video yang viral menunjukkan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau, PM Inggris Boris Johnson, Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Belanda Mark Rutte dan Putri Anne dari Inggris yang merupakan putri dari Ratu Elizabeth II, sedang berkerumun dan bicara soal sesuatu.
Momen yang terjadi pada Selasa (3/12) waktu setempat itu terekam oleh pool camera di dalam Istana Buckingham, di mana para wartawan hanya diberi akses terbatas. Potongan video berdurasi 25 detik diposting secara online oleh televisi nasional Kanada, CBC. Jutaan orang telah menonton video itu via Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mikrofon pada pool camera itu hanya bisa menangkap sedikit percakapan di antara mereka. CBC menambahkan teks pada postingan video yang viral itu.
Percakapan berawal saat Johnson bertanya kepada Macron soal mengapa dia terlambat. "Itulah sebabnya Anda terlambat," tanya Johnson pada Macron
Macron yang membelakangi kamera dalam video itu, tampak menganggukkan kepalanya. Trudeau kemudian membalas. "Dia terlambat karena dia melakukan ... konferensi pers selama 40 menit," ucap Trudeau dalam video itu.
Dalam rekaman video itu, nama Trump tidak disebut secara langsung. Para kepala negara dan tokoh itu juga tampaknya tidak sadar jika percakapan mereka terekam kamera, meskipun mereka bicara secara terbuka dan cukup keras untuk bisa didengar orang lain yang ada di ruangan yang sama.
"Anda harus melihat timnya saat terkejut," ucap Trudeau lagi dengan memakai idiom 'jaws drop to the floor' dalam rekaman video itu.
Diketahui bahwa Trump menggelar konferensi pers selama lebih dari dua jam pada Selasa (3/12) waktu setempat. Konferensi pers itu digelar di Winfield House, kediaman Duta Besar AS di Inggris, yang menjadi lokasi pertemuannya dengan pemimpin negara-negara NATO lainnya, termasuk Trudeau.
Penjelasan Trudeau Soal Video yang Viral
Usai rekaman video itu viral, para kepala negara dan tokoh yang terlibat telah memberikan penjelasan. Saat berbicara kepada wartawan pada Rabu (4/12) waktu setempat, Trudeau mengakui bahwa percakapan yang terekam video itu memang membahas soal Trump.
Dia mengakui bahwa komentarnya soal 'konferensi pers selama 40 menit' merujuk pada sesi tanya-jawab yang lama dan tidak terjadwal antara Trump dan wartawan pada Selasa (3/12) waktu setempat.
"Semalam, saya menyinggung fakta bahwa ada konferensi pers tidak terjadwal sebelum pertemuan saya dengan Presiden Trump. Saya senang menjadi bagian dari itu tapi tentu saja itu patut diperhatikan," ucap Trudeau dalam pernyataannya.
Secara khusus, soal bagian Trudeau menyebut 'tim Trump terkejut' disebutnya merujuk pada pengumuman Trump saat pertemuan bilateral kedua negara bahwa KTT G7 selanjutnya akan digelar di Camp David, lokasi retreat Presiden AS di Maryland.
![]() |
Lebih lanjut, Trudeau menyatakan dirinya tidak khawatir bahwa komentarnya itu akan berdampak pada hubungan AS dan Kanada.
Pada Rabu (4/12) pagi, Trump dan Trudeau sempat bertemu singkat dan menurut seorang sumber anggota NATO, Trudeau tidak meminta maaf pada Trump. Namun secara terpisah, seorang pejabat Kanada yang enggan disebut namanya, mengatakan bahwa Trudeau telah menjelaskan kepada Trump tentang 'konteks' soal apa yang dibahas dalam video yang viral itu.
Dalam konferensi pers terpisah, Johnson menyebut 'tidak masuk akal' soal tuduhan bahwa video yang viral itu mengindikasikan dirinya tidak menganggap Trump serius. "Saya tidak tahu dari mana itu datangnya," imbuhnya.
Sementara itu, seorang juru bicara untuk Macron menuturkan kepada CNN bahwa pihaknya tidak akan berkomentar soal video itu. "No comment. Video itu tidak membahas sesuatu yang spesial," ucap juru bicara itu.
Juru bicara untuk Rutte juga menuturkan kepada CNN bahwa pihaknya tidak mengomentari percakapan dalam sesi tertutup tersebut.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini