Tepi Barat - Otoritas
Israel menghancurkan rumah empat warga
Palestina yang dituduh melakukan serangan mematikan yang menewaskan seorang tentara Israel. Penghancuran rumah itu memicu bentrokan antara warga Palestina dengan tentara Israel.
Seperti dilansir
AFP, Kamis (29/11/2019), rumah keempat warga Palestina yang dihancurkan Israel itu berlokasi di desa Beit Kahil, dekat Hebron,
Tepi Barat. Penghancuran itu dilakukan otoritas Israel pada Kamis (29/11) waktu setempat.
"Mereka bagian dari kelompok yang melakukan serangan penikaman," sebut militer Israel dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penikaman yang dilakukan empat warga Israel itu pada Agustus lalu, menewaskan seorang tentara Israel yang sedang tidak bertugas. Jenazah tentara bernama Dvir Sorek itu dibuang di dekat area permukiman di Tepi Barat.
Bentrokan pecah saat aktivitas penghancuran rumah dilakukan. Militer Israel menyebut warga Palestina melemparkan 'bebatuan dan ban yang dibakar ke tentara-tentara'.
"Sebagai respons, tentara menggunakan cara-cara pembubaran kerusuhan," imbuh pernyataan tersebut.
Simak Video "Wartawan Palestina Jadi Sasaran Kekerasan Tentara Israel"
Laporan fotografer
AFP di lokasi menyebut warga setempat memandangi timbunan beton setelah buldoser menghancurkan salah satu rumah hingga menjadi puing-puing.
Setelah penghancuran rumah selesai dilakukan, seorang warga Palestina dilaporkan tewas dalam kecelakaan mobil di perempatan jalan dekat Hebron. Kantor berita resmi Palestina,
Wafa News Agency, melaporkan bahwa warga Palestina itu tewas setelah mobilnya tertabrak buldoser militer Israel, namun militer Israel menyebut warga Palestina itu melajukan kendaraannya melenceng dari jalanan dan menabrak buldoser yang sedang diparkir di pinggir jalan.
Wafa menyebut warga Palestina yang tewas bernama Mohammed al-Nawajaa. Anak laki-laki Al-Nawajaa juga dilaporkan luka-luka dalam insiden itu.
Diketahui bahwa Israel secara rutin menghancurkan rumah-rumah warga Palestina yang dituduh melakukan serangan terhadap warganya. Israel berargumen bahwa langkah tersebut memicu efek jera, namun para pengkritik menyebutnya sama seperti hukuman kolektif.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini