Rocky Sebut Jokowi Tak Paham Pancasila, Istana: Publik Tahu yang Cari Panggung

Rocky Sebut Jokowi Tak Paham Pancasila, Istana: Publik Tahu yang Cari Panggung

Yoki Alvetro - detikNews
Rabu, 04 Des 2019 19:15 WIB
Stafsus Presiden bidang Hukum, Dini Shanti Purwono (Yoki/detikcom)
Jakarta - Istana enggan menanggapi pernyataan Rocky Gerung yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak paham Pancasila. Menurut Istana, apa yang disampaikan Rocky tak memiliki substansi.

"Mungkin hal-hal yang tidak substansi, mungkin hanya sekadar pendapat ya. Kalau menurut saya sih kita nggak punya substansi harus menanggapi. Biarlah hak Mas Rocky Gerung untuk berpendapat, ya orang bebas berpendapat," kata Stafsus Presiden bidang Hukum, Dini Shanti Purwono, di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (4/12/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dini mengatakan, pada akhirnya, masyarakat pun bisa memilah mana orang yang berkontribusi untuk bangsa dan mana yang hanya 'mencari panggung' semata. Karena itu, kata dia, pihaknya enggan ambil pusing atas pernyataan Rocky itu.

"Toh pada akhirnya publik bisa melihat mana sih orang yang betul-betul nasionalis, betul-betul bekerja memikirkan negara ini, mana orang yang cari panggung, cuma memikirkan dirinya sendiri dan kelompoknya sendiri. Jadi, dari Istana kita tidak ada yang perlu ditanggapi," ujarnya.


Tonton juga Lewat Sobat Ambyar, Jokowi Ingin Sebarkan Pancasila :




Selain itu, Dini mengungkapkan, Istana enggan memantik keributan. Dia enggan nantinya Istana dianggap antikritik hanya karena menanggapi pernyataan Rocky tersebut.

"Nanti kan ribut lagi, kalau sedikit-sedikit katanya tidak boleh kritik. Sebenarnya kritik itu nggak apa-apa ya. Itu dalam proses demokrasi biasa, sepanjang kritik itu konstruktif. Sekarang gimana kita cara mau assest pendapat Mas Rocky memakai kacamatanya dia, ini masih kurang, ya itu haknya dia. Toh dia juga tidak, kita tidak melihat ada pelanggaran apa pun juga, itu sekadar berpendapat, mengemukakan pendapat. Biarkan saja," tutur Dini.



Pernyataan Rocky yang viral tersebut disampaikan dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne. Rocky mulanya mengatakan bahwa Pancasila gagal sebagai ideologi karena sila-sila di dalamnya bertentangan.

"Pancasila itu sebagai ideologi gagal. Karena bertentangan sila-silanya. Saya pernah tulis risalah panjang-lebar di majalah Prisma dengan riset akademis yang kuat bahwa Pancasila itu bukan ideologi dalam pengertian akademik. Dalam diskurs akademis. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengakui bahwa perbuatan manusia hanya bermakna kalau diorientasikan ke langit. Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Apa dalilnya bahwa saya boleh berbuat baik tanpa menghadap langit, itu namanya humanisme tuh. Lalu saya berbuat baik supaya masuk surga, artinya kemanusiaan saya itu palsu. Sila kelima, Keadilan Sosial. Versi siapa? Liberalisme? Libertarianisme. Orang boleh isi sila kelima itu dengan Marxisme, boleh saja. Diisi dengan Islamisme boleh saja. Karena tidak ada satu keterangan final tentang isi dari Keadilan Sosial itu," kata Rocky seperti dilihat detikcom, Rabu (4/12).

Rocky kemudian mengatakan tidak ada orang yang Pancasilais di Indonesia, termasuk Presiden Jokowi. Dia menilai Jokowi hanya hafal Pancasila tapi tak memahaminya.

"Saya tidak Pancasilais, siapa yang berhak menghukum atau mengevaluasi saya? Harus orang yang Pancasilais, lalu siapa? Tidak ada tuh. Jadi sekali lagi, polisi Pancasila, presiden juga tak mengerti pancasila. Dia hafal tapi dia nggak ngerti. Kalau dia paham, dia nggak berutang, dia nggak naikin BPJS," kata Rocky.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads