"Hari ini rencana kita door to door kendaraan mewah di wilayah Jakarta Selatan yang didampingi KPK RI di bidang Korsupgah," kata Faisal kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita melibatkan unsur KPK dalam rangka untuk mendukung kami dalam rangka penagihan pajak. Di sini KPK men-support kita supaya wajib pajak tertib dalam pembayaran pajaknya," jelas Faisal.
Dalam kesempatan yang sama, koordinator supervisi pencegahan wilayah III KPK Friesmount Wongso berharap pemilik kendaraan, khususnya kendaraan mewah, taat membayar pajak.
"Kami mendampingi DKI dalam rangka mengumpulkan apa yang menjadi hak, dalam hak ini pajak. Kita tingkatkan salah satunya pajak ranmor. Kita harapkan pemilik kendaraan mewah ini kaum yang lebih baik untuk lebih patuh kepada pajaknya," kata Wongso.
"Kami harapkan dengan adanya kegiatan hari ini dapat diikuti oleh wajib pajak semua untuk patuh. Karena apa yang diperoleh pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat dan khususnya masyarakat di DKI," sambungnya.
Kembali ke Faisal, dia menyebut ada 2 kendaraan mewah di daerah Jaksel yang menunggak pajak. Dia berharap para penunggak pajak segera menuntaskan kewajibannya sebagai warga negara.
"Rencananya, kita ada 2 titik yang kita akan lakukan door to door, yaitu di wilayah Jaksel. Ada dua mobil mewah, yang satu milik pribadi, yang satu milik badan," kata Faisal.
Selain itu, sebanyak 1.100 kendaraan mewah di Jakarta Selatan tercatat masih menunggak pajak. Faisal mengatakan pihaknya juga akan melakukan door to door ke wilayah Jakarta Utara pada Kamis (5/12) mendatang. BPRD juga akan berkeliling Jakarta untuk melakukan penagihan pajak.
"Nanti kita bergerak untuk ke seluruh DKI. Kemungkinan besok kita akan ke Jakut. Kita bergerak, mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, masyarakat yang penunggak mobil mewah kurang-lebih 1.100 bisa membayar pajaknya," pungkas Faisal. (sam/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini