Peringkat PISA Jeblok, Komisi X DPR Minta Pemerintah Bikin Terobosan Pendidikan

Peringkat PISA Jeblok, Komisi X DPR Minta Pemerintah Bikin Terobosan Pendidikan

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Rabu, 04 Des 2019 15:44 WIB
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (Foto: dok. pribadi)
Jakarta - Hasil survei Program for International Student Assessment (PISA) pada 2018 menyatakan Indonesia berada pada 10 besar terbawah dari 79 negara dalam kategori kemampuan membaca, matematika, dan sains. Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilai jebloknya peringkat Indonesia bisa menjadi petunjuk pemerintah untuk melakukan terobosan.

"Peringkat Indonesia yang menempati posisi ke-75 dari 79 negara menjadi indikator bahwa kemampuan rata-rata siswa kita dalam bidang matematika, ilmu alam, dan cara memahami bahan bacaan masih jauh tertinggal dibanding para siswa di banyak negara lain," ujar Syaiful Huda dalam keterangan tertulisnya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2019).


Huda memahami persoalan pendidikan Indonesia begitu kompleks. Karena itu, dia meminta pemerintah menciptakan terobosan melalui beberapa cara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sini dibutuhkan terobosan apakah dalam metode pendidikan melalui perubahan kurikulum, penyederhanaan regulasi, atau penambahan alokasi anggaran," ujarnya.

Politikus PKB ini mengingatkan, Indonesia akan menghadapi bonus demografi dalam beberapa tahun mendatang. Kondisi tersebut akan menimbulkan masalah besar jika tidak diantisipasi dengan perbaikan kualitas sumber daya manusianya.

"Bonus demografi bisa menjadi bencana jika ternyata SDM yang kita hasilkan dari lembaga pendidikan kita tidak mampu membekali mereka untuk bersaing di dunia kerja," ungkapnya.


Dia juga menyoroti distribusi anggaran pendidikan yang besar. Menurutnya, pemerintah harus bisa memperbaiki fokus distribusi anggaran tersebut.

"Selama ini anggaran tersebut terdistribusi dalam banyak pintu kementerian/lembaga (K/L) atau pemerintah daerah yang terkadang fokus penggunanya tidak sama satu dengan yang lainnya. Kondisi ini harus diperbaiki ke depan," imbuhnya.

Sebelumnya, hasil laporan PISA 2018 dirilis pada Selasa (3/12/2019). Studi ini menilai 600 ribu anak berusia 15 tahun dari 79 negara setiap tiga tahun sekali. Studi ini membandingkan kemampuan matematika, membaca, dan kinerja sains dari tiap anak.

Untuk kategori kemampuan membaca, Indonesia berada pada peringkat 6 dari bawah alias peringkat ke-74 dengan skor rata-rata 371. Sedangkan kategori matematika, Indonesia berada di peringkat 7 dari bawah (ke-73) dengan skor rata-rata 379. Lalu kategori kinerja sains, Indonesia berada di peringkat 9 dari bawah (ke-71), yakni dengan rata-rata skor 396.


Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan survei ini dapat menjadi masukan yang berharga dalam meningkatkan kualitas untuk menghadapi tantangan abad ke-21.

"Hasil penilaian PISA menjadi masukan yang berharga untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang akan menjadi fokus pemerintah selama lima tahun ke depan. Menekankan pentingnya kompetensi guna meningkatkan kualitas untuk menghadapi tantangan abad ke-21," kata Nadiem dalam keterangannya, Selasa (3/12/2019).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads