Budi awalnya berbicara soal tiga hal yang perlu ditingkatkan oleh Kementerian Perhubungan yakni konektivitas, pelayanan, dan keselamatan. Lalu Budi menyinggung soal kritik DPR terhadap pelayanan jajarannya.
"Pelayanan ini saya akan duplikasikan atau teruskan apa yang jadi kritik DPR kemarin khususnya temen-temen dari aviasi. Standar kerja itu harus diubah, ini akibat monopoli, duopoli, dan sebagainya, dari hal kecil itu dilakukan, karenanya saya minta pada Bu Dirjen Udara untuk pikirkan gimana kendali kita pada penurunan tingkat layanan kita, kalau ngomongnya kenceng gitu kan pasti menurun, temen DPR ngomong yang dialami," kata Budi di Grand Ballroom Hotel Mercure, Jakarta Utara, Selasa (3/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arahan tersebut disampaikan Budi saat membuka rapat kerja Kementerian Perhubungan 2019. Acara raker yang diikuti 750 eselon I dan II ini berlangsung selama dua hari.
Budi juga meminta matra lainnya seperti darat, laut dan kereta untuk meningkatkan pelayanan. Dia menyinggung sempat mendapat kritik dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal lambatnya LRT.
"Contoh temen-temen kereta api gimana saya forsir untuk tingkatkan layanan dengan perpendek headway, tingkatkan kecepatan sampai saya disindir BPK, LRT ditambahkan dengan SLRT, namanya (jadi) Slow, tapi itu sekarang udah lebih bagus, otokritik ini penting bagi kita, kalau enggak kita masuk zona nyaman," ucapnya.
Simak Video "Menhub Ajak Vote Soekarno-Hatta Jadi Bandara Terbaik di Dunia"
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini