"Satu mahasiswa kena sabetan (sajam) di tangannya. Ada satu yang babak belur, terus ada sekuriti juga kena pecahan kaca," ujar Kasi Humas Polsek Panakkukang, Bripka Ahmad Halim saat dimintai konfirmasi, Selasa (3/12/2019) dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi kini berjaga dilokasi kejadian. Mahasiswa juga telah diimbau untuk segera pulang ke rumah masing-masing.
"Polisi masih berjaga-jaga, antisipasi (insiden susulan) toh. Tapi (para mahasiswa) sudah dihimbau mi semua untuk pulang," ucap Ahmad.
Tersinggung
Para pelaku penyerangan kampus Universitas Fajar (Unifa) Makassar, Sulsel, buka suara. Mereka awalnya mengaku tersulut emosi saat terjadi kecelakaan lalu lintas di depan Kampus Unifa.
Keempat pelaku yakni Sahril yang menyerahkan diri, Henri (23), ZU (17), dan Gunawan (19). Masalah bermula saat Sahril mendapati penggendara yang terlibat lakalantas di depan kampus Unifa. Sahril yang hendak mendamaikan para pengendara tersebut justru mendapat teriakan dan gertakan dari para mahasiswa hingga membuatnya tersinggung.
"Awal mula penyerangan itu adanya terjadi lakalantas, kemudian korban dari lakalantas memanggil temannya untuk melakukan penyerangan terhadap beberapa orang yang ada di dalam kampus Unifa," ujar Panit II Resmob Polsek Panakkukang, Ipda Roberth Hariyanto Siga, pada Selasa (3/12/2019).
Keempat pelaku masih dalam proses penyidikan dan pemeriksaan lebih lanjut aparat reskrim di Polsek Panakkukang. Mereka akan terancam dijerat dengan pasal pengeroyokan dan penganiayaan. "Untuk keempat pelaku terancam dijerat dengan pasal 170 dan 351 dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara," ucap Roberth.
Namun, polisi juga masih terus melakukan pencarian barang bukti berupa senjata tajam jenis parang yang digunakan pelaku untuk menebas mahasiswa.
"Untuk barang bukti senjata tajamnya masih dalam proses pencarian," tutur Roberth. (zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini