Makassar - Polisi menyisir lokasi bentrokan mahasiswa di kampus Universitas Negeri
Makassar (UNM) Parang Tambung, Sulawesi Selatan. Polisi menyita senjata rakitan, pedang samurai, dan puluhan anak panah.
Barang bukti senpi rakitan, dua bilah samurai, sebilah golok, serta puluhan anak panah bersama pelontarnya ditemukan anggota Polsek Tamalate yang menyisir lokasi bentrokan di sekitar wilayah Fakultas Seni Desain (FSD). Senjata rakitan berlaras panjang yang dilengkapi alat pemantik dan botol spiritus itu diduga digunakan untuk melontarkan kelereng sebagai pelurunya.
Selain itu, polisi menemukan tas ransel berisi puluhan anak panah yang bercampur pakaian. Anak panah itu disembunyikan di tembok pembatas kampus dan pacuan kuda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Barang bukti kita amankan ke Mako Polsek untuk kepentingan penyelidikan," ujar Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin, Kamis (21/11/2019).
Tawuran antara mahasiswa Fakultas Seni Desain (FSD) dan mahasiswa Fakultas Bahasa & Sastra (FBS), terjadi sekitar pukul 14.00 Wita, Kamis (21/11). Dua orang menjadi korban luka terkena anak panah, yakni Irsanuddin (21) dan Ferdinan (21).
"Kedua mahasiswa FSD masih dirawat di RS Haji Makassar, di kampus juga kita melakukan penjagaan untuk mengantisipasi bentrok susulan," tutur Arif.
Polisi menyita samurai hingga puluhan anak panah di lokasi bentrok mahasiswa UNM Makassar. (Muhammad Nur Abdurrahman-detikcom) |
Dalam bentrokan ini, selain merusak properti kampus, sejumlah kendaraan mahasiswa yang terparkir di sekitar Masjid Ulul Albab ikut rusak akibat terkena batu.
Polsek Tamalate masih menyelidiki penyebab tawuran di kampus UNM Parang Tambung. Diduga, mahasiswa FSD yang memulai aksi penyerangan di kawasan FBS yang lokasinya berdampingan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini