79 Buku Nikah di KUA Sragen Raib Digondol Maling, Mau Buat Apa?

79 Buku Nikah di KUA Sragen Raib Digondol Maling, Mau Buat Apa?

Andika Tarmy - detikNews
Senin, 02 Des 2019 15:37 WIB
Kantor KUA Kecamatan Ngrampal Sragen Dibobol Maling. Foto: Istimewa
Sragen - Polisi masih menyelidiki kasus pencurian 79 buku nikah di Kantor Urusan Agama Kecamatan Ngrampal, Sragen. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sragen menduga pencurian ini terkait dengan sindikat pemalsuan data pernikahan.

"Ya kemungkinan seperti itu. Kalau tanpa sindikat, sulit kalau orang awam memperjualbelikan (buku nikah) tanpa ada jaringan," ujar Kasi Bimas Islam Kemenag Sragen, Erfandi saat dihubungi detikcom, Senin (2/12/2108).

Erfandi memperkirakan, pelaku nekat mengambil buku nikah di kantor KUA karena sebelumnya sudah ada pesanan. Pesanan tersebut diduga dari oknum calo pernikahan ilegal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin saja (pesanan calo). Karena fenomena calo ini pernah ditemukan di Indonesia. Tapi kalo di Sragen belum terdeteksi," lanjutnya.

Dugaan pihak Kemenag, buku-buku nikah tersebut diambil memang karena memiliki nilai manfaat bagi pelaku. Karena bagi orang awam, pasti kebingungan untuk menggunakannya.


"Mestinya yang menggunakan oknum-oknum. Kalau orang normal mau nikah ya pasti datang ke KUA, bukan ke perseorangan. Kalau datang ke perseorangan, tentunya perlu diragukan," terang Erfandi.

Kantor KUA Kecamatan Ngrampal Sragen Dibobol Maling.Kantor KUA Kecamatan Ngrampal Sragen Dibobol Maling. Foto: Istimewa


Kemenag sendiri, lanjutnya, cukup kesulitan melacak keberadaan buku-buku nikah yang hilang. Pihaknya menilai kecil kemungkinan buku-buku tersebut diedarkan di wilayah terdekat.

"Ya cukup sulit diantisipasi dari Kemenag. Kita tidak tahu buku tersebut dibawa ke mana. Tapi sepertinya tidak mungkin diedarkan di Jawa Tengah. Kalau Jawa Tengah kecil temuan kasus pemalsuan buku nikah," imbuhnya.



Jika memang terjadi pemalsuan data pernikahan, Kemenag baru bisa mendeteksi jika yang bersangkutan meminta legalisir ke KUA. Sementara hingga kini belum pernah ada temuan buku nikah dengan data palsu yang pernah mengajukan legalisir ke KUA di Sragen.


Untuk mengantisipasi hal ini terulang, Erfandi telah meminta kantor-kantor KUA untuk mempertebal keamanan. Pihaknya juga akan terus mengajukan pengadaan brankas, yang hingga kini baru separuh KUA di Sragen yang dilengkapi brankas.

"Personel keamanan kami minta untuk tidur di kantor saat shift malam. Selain itu pengadaan brankas juga akan terus diusahakan. Karena kendala anggaran, baru separuh kantor KUA yang dilengkapi brankas, karena setahun kita paling hanya bisa mengadakan tiga brankas," terang Erfandi.

Sementara meski seluruh buku nikah di KUA Ngrampal raib dicuri, sambungnya, hal ini tidak akan mengganggu pelayanan bagi warga yang akan menikah. Pasalnya kantor Kemenag Sragen masih memiliki stok yang memadai untuk melayani permintaan warga. Pihaknya juga menampik kemungkinan keterlibatan orang dalam Kemenag.

Kantor KUA Kecamatan Ngrampal Sragen Dibobol Maling.Kantor KUA Kecamatan Ngrampal Sragen Dibobol Maling. Foto: Istimewa

"Tidak ada keterlibatan orang dalam. Karena kalau tidak punya channel untuk menjual pasti kesulitan. Tapi untuk hal itu biar polisi yang menangani," kata Erfandi.

"14 pasang buku nikah atau total 28 buku nikah suami dan istri ikut hilang. Sudah ijab, sudah dicetak tapi belum sempat diberikan kepada yang bersangkutan," lanjutnya.

Seperti diberitakan, 79 buku nikah dilaporkan dicuri dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngrampal, Sragen, Minggu (1/12). Berdasarkan olah tempat kejadian, polisi menduga pelaku masuk dengan merusak gembok dan mencongkel pintu belakang kantor. Kasus ini tengah ditangani aparat Polres Sragen.

Diberitakan sebelumnya, Kasubbag Humas Polres Sragen AKP Harno menjelaskan bahwa buku nikah tersebut tersimpan dalam lemari besi di bagian dalam kantor KUA.

Dari 79 buku nikah yang hilang, 25 di antaranya merupakan buku nikah asli dengan nomor seri 0869826 hingga 0869850, 40 buku nikah duplikat dengan nomor seri 1885961 hingga 1886000 dan 14 buku nikah yang telah diisi oleh staf KUA Ngrampal.

"Setelah mendapatkan laporan, tim Inafis Polres Sragen langsung melakukan olah TKP. Didapat barang bukti gembok serta satu buah kursi plastik warna biru yang diduga digunakan pelaku untuk naik tembok belakang kantor," terang Harno.

Menurut Harno, pelaku tidak mengalami kesulitan untuk mengambil buku nikah, karena lemari besi tempat penyimpanan buku nikah tersebut dalam kondisi tidak terkunci. Hingga kini polisi masih mendalami motif pencurian ini.

"Sedang kami selidiki. Apakah untuk dijual, atau untuk keperluan lain sedang kami cari tahu. Yang pasti bagi yang menemukan buku nikah dengan nomor seri tersebut, kami imbau untuk segera melapor ke petugas," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads