Ruang Kelas SD di Banjarnegara Retak dan Berlubang Akibat Tanah Gerak

Ruang Kelas SD di Banjarnegara Retak dan Berlubang Akibat Tanah Gerak

Uje Hartono - detikNews
Senin, 02 Des 2019 15:23 WIB
Dua ruang kelas di SD Suwidak, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, rusak akibat tanah bergerak, Senin (2/12/2019). Foto: Uje Hartono/detikcom
Banjarnegara - Dua ruang kelas di SD Suwidak, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, terpaksa dikosongkan sejak sepekan lalu. Sebab kondisi bangunan dua kelas tersebut membahayakan bagi siswa.

Ruang kelas tersebut yakni kelas 4 dan 5. Saat ini lantainya terlihat amblas, di bagian atap pun sudah mulai jebol. Dindingnya retak-retak hingga berlubang.

Guru SD Suwidak, Rizal Eko Saputro, mengatakan kondisi ini disebabkan kondisi tanah yang labil di sekitar lokasi sekolah. Sehingga membuat tanah terus bergerak setiap harinya, terutama setelah hujan turun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tanah di sini memang labil. Mulai bergerak sebenarnya saat awal musim hujan. Tetapi yang paling parah dalam satu minggu terakhir," ujarnya saat ditemui di SD Suwidak, Senin (2/12/2019).


Setiap harinya ia memantau pergerakan tanah dengan menggunakan penggaris. Hasilnya, ada pergerakan tanah 8 mm selama dua hari. Untuk satu pekan bisa mencapai 1 cm lebih.

"Kami setiap hari mengukur panjang retakan tanah. Setiap harinya pasti bertambah, terutama setelah turun hujan. Selama dua hari terakhir retakan tanah bertambah 8 mm," ungkapnya.


Dua ruang kelas di SD Suwidak, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, rusak akibat tanah bergerak, Senin (2/12/2019). Foto: Uje Hartono/detikcom

Melihat kondisi tersebut, untuk kelas 4 dan 5 dipindah sementara waktu. Yakni kelas 4 ke ruang perpustakaan dan kelas 5 di ruang kantor guru.

"Sementara, kantor guru pindah di rumah dinas guru yang ada di SD Suwidak. Untuk perpustakaan, sementara tidak ada karena digunakan untuk ruang kelas 4," jelasnya.

Sayangnya, ruang perpustakaan juga tidak sepenuhnya aman. Sebab, selain atap jebol, tembok juga miring akibat tanah gerak di sekitar bangunan SD tersebut.

"Untuk mengantisipasi, bangku siswa dijauhkan dari tembok yang miring. Jadi kegiatan belajar mengajar tetap bisa berjalan meski di antara buku-buku perpustakaan dan kondisi ruang tembok yang miring," kata Rizal.


Tanah Gerak, Ruang Kelas SD di Banjarnegara Rusak ParahRuang perpustakaan yang menjadi kelas sementara bagi para siswa, Senin (2/12/2019). Foto: Uje Hartono/detikcom

Namun demikian, saat hujan turun siswa di SD Suwidak terpaksa dipulangkan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya dampak tanah gerak yang lebih parah.

"Sesuai instruksi dari korwil, kalau hujan anak-anak dipulangkan. Karena memang berbahaya, tanah di sini terus bergerak saat hujan," tuturnya.


Salah satu siswa kelas 4 SD Suwidak, Risma Amelia, mengaku takut saat berada di dalam kelas. Ia berharap agar bangunan sekolah bisa segera diperbaiki.

"Tidak begitu fokus belajar, karena takut. Harapannya bisa segera diperbaiki," kata dia.

Jumlah siswa di SD Suwidak adalah 122 anak. Sedangkan kelas 4 ada 17 anak dan kelas 5 sebanyak 20 anak.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads