"Sekarang sedang musimnya, kemarin juga saya berhasil evakuasi baby kobra jumlahnya ada delapan ekor, tapi yang berhasil dievakuasi lima ekor," kata Panji ditemui di Rumah Reptil Panji Petualang di Kabupaten Purwakarta, Minggu (1/12/2019).
Terkait kemunculan banyak ular kobra di salah satu perumahan yang ada di Jember itu, Panji menyebut bila tempat tinggal mereka berada dekat pemukiman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panji menduga di wilayah tersebut banyak populasi tikus sehingga mengundang ular kobra masuk ke pemukiman warga.
"Gini, mereka kan tidak bisa mendengar, penglihatan mereka rabun tapi penciumannya tajam. Otomatis nih, mereka mencium urine tikus-tikus tersebut," katanya.
"Kobra datang karena mereka mencium banyak makanan di pemukiman itu," tambahnya.
Karena banyak makanan kobra hidup di dekat perumahan tersebut, otomatis ular kobra tersebut beranak Pinak di sana karena menemukan pasangannya.
"Mereka datang untuk mencari makan, bertemu pasangannya, kawin dan bertelur," tambahnya.
Lalu bila ada ular kobra masuk ke dalam rumah, apa yang harus kita lakukan?
"Kalau misalkan ada yang bisa menangkap ular tersebut, panggil orangnya. Atau telepon petugas Damkar, tapi kalau itu membahayakan kita, bunuh saja, karena lebih sayang nyawa kita dong dari pada nyawa ular," pungkasnya.
Tonton juga Sidak Pabrik Pengolahan Kayu, DPRD Jember Temukan Kebocoran Limbah :
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini