Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Ambuka Yudha mengatakan korban bernama Kasiani (74), warga Dusun/Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Jombang. Identitas korban terungkap setelah tetangganya mendapatkan informasi dari media sosial.
"Dari facebook, tetangganya lapor. Kami datangi ke rumahnya, ternyata sesuai ciri-ciri baju dan perhiasan korban. Dicek sidik jari di e KTP sudah cocok. Jenazah sudah diambil keluarganya untuk dimakamkan," kata Ambuka kepada wartawan, Jumat (29/11/2019).
Ia menjelaskan, Kasiani meninggalkan rumahnya sejak Minggu (24/11) sekitar pukul 09.00 WIB. Namun, kepergian korban saat itu tanpa pamit. Baik kepada keluarga maupun tetangganya.
"Yang bersangkutan sudah pikun. Ditanya tetangganya (saat pergi dari rumahnya) ga bilang apa-apa," terang Ambuka.
Tugas polisi saat ini mengungkap penyebab tewasnya Kasiani. Menurut Ambuka, jenazah korban telah diautopsi. Hanya saja hasilnya sampai hari ini belum dia terima.
"Penyebab kematiannya belum jelas. Autopsi sudah dilaksanakan, akan tetapi hasilnya belum keluar," tandasnya.
Mayat Kasiani pertama kali ditemukan pemburu burung di belakang pabrik karpet PT Classic Prima Carpet Industries (CPCI) pada Rabu (27/11) sekitar pukul 07.00 WIB. Korban dalam kondisi terlentang di kebun tebu tepat di sebelah pagar belakang pabrik karpet, Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, Jombang. Jaraknya sekitar 500 meter dari Jalan Raya Desa Betek.
Saat ditemukan, tubuh korban sudah membiru dan mengeluarkan bau tak sedap. Sebagian rambut wanita ini sudah beruban. Rok warna merah bermotif bunga yang dipakai korban dalam kondisi tersingkap ke atas sehingga nampak bagian intimnya. Wanita ini bertelanjang dada karena jaket putih dan bra warna gelap yang dia pakai telah terbuka. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini