Eks Gengster Asal Kanada Ikut Aksi Bela Palestina di Pusdai Bandung

Eks Gengster Asal Kanada Ikut Aksi Bela Palestina di Pusdai Bandung

Mukhlis Dinillah - detikNews
Jumat, 29 Nov 2019 17:58 WIB
Mantan gengster asal Kanada ikut dalam aksi bela Palestina di Masjid Pusdai, Kota Bandung. (Foto: Istimewa)
Bandung - Ada pemandangan tak biasa dalam aksi Palestine Solidarity Day (PSD) 2019 di pelataran Masjid Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (29/11/2019). Seorang mualaf sekaligus mantan gangster ikut mendukung aksi membela Palestina.

Aksi PSD diikuti ratusan jemaah yang baru saja menyelesaikan Salat Jumat. Massa mengenakan ikat kepala bertuliskan 'Aksi Bela Palestina' sebagai dukungan terhadap pembebasan Palestina dari penjajahan Israel.


Di antara jemaah yang turun aksi, tampak seorang warga negara asing bertato yang ikut memberikan dukungan dengan cara membubuhkan tanda tangan di atas spanduk putih. Pria berkepala plontos ini juga mengenakan ikat kepala dan gamis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat prihatin dengan kondisi Palestina. Saya tahu bagaimana Gaza, Palestina seringkali dibom tanpa alasan yang jelas oleh Israel," ujar Ishaq Mustaqim asal Kanada dalam siaran pers yang diterima detikcom.


Ishaq mengaku punya sejarah hidup yang kelam karena kerap terlibat aksi perampokan dan pembunuhan. Bahkan, ia pernah tergabung dalam kelompok gangster terbesar di negara asalnya, Kanada.

Namun, sejak tahun 2010, hidupnya berubah setelah memutuskan memeluk agama Islam. Ia lalu merantau ke sejumlah negara salah satunya Indonesia untuk menyebarkan berbagi cerita tentang transformasi hidupnya.

"It's cool to be good (Jadi baik itu menyenangkan)," ucapnya.
Koordinator Pelaksana Aksi Dang Firman mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk solidaritas umat Islam di Bandung terhadap saudara-saudara yang berada di Palestina.

Aksi diikuti oleh 40 ormas dan lembaga di antaranya Kasih Palestina, Amal Mulia, Hijrah Abadi, Pejuang Subuh, Tahajud Call, MT Baiti jannati, Aman Palestin, dan masih banyak lagi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Selamatkan Al Aqsha (AMSA).

"Kami juga mengedukasi jamaah yang melaksanakan Salat Jumat di Pusdai mengenai Palestine Solidarity Day yang diperingati setiap tanggal 29 November," ucap Firman.


Selain jamaah di Pusdai dan peserta aksi, relawan AMSA juga sebelumnya telah berkeliling ke beberapa kantor pemerintahan yang ada di sekitar Pusdai.

"Alhamdulillah, banyak pegawai di kantor-kantor pemerintahan yang menyambut baik Palestine Solidarity Day ini. Mereka membubuhkan tandatangan dukungan, bahkan sebagian malah berdonasi untuk Palestina," tutur dia.


Dang Firman berharap, aksi ini memberi edukasi kepada masyarakat Palestina yang hingga saat ini belum merdeka. Padahal, dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan di atas muka bumi.

"Bangsa Palestina juga memiliki andil dalam kemerdekaan Indonesia," ujar Firman.
Halaman 2 dari 2
(mud/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads