Usai Temui Kepala BNN, Sekjen NNCC China Cerita soal Sabu Kemasan Teh

Usai Temui Kepala BNN, Sekjen NNCC China Cerita soal Sabu Kemasan Teh

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Jumat, 29 Nov 2019 13:02 WIB
Foto: Sekjen Komisi Anti-Narkoba China Lu Xian Hui (Jefrie-detikcom)
Jakarta - Sekjen National Narcotics Control Commission (NNCC) atau Komisi Nasional Kontrol Narkotika China, Lu Xian Hui, bertemu BNN Heru Winarko. Usai pertemuan, Hui bercerita tentang peredaran sabu dengan bungkus teh yang juga terjadi di negaranya.

"Di NNCC China juga menemukan hal ini banyak di berbagai daerah di China juga," kata Hui dalam bahasa Mandarin yang diterjemahkan oleh Kepala Seksi Media Dalam Jaringan BNN Pusat Yona di Kantor BNN, Jalan Letjen M.T. Haryono, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (29/11/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan sabu kemasan teh china ini berasal dari negara lain. Menurut, Hui, sabu tersebut berasal dari beberapa negara yang dia sebut 'golden triangle'.

"Metamfetamin dalam bentuk teh ini yang dikemas dalam bentuk teh ini tidak berasal dari China tetapi dari golden triangle, yaitu Myanmar, Thailand, Kamboja. Jadi sebenarnya. Bahwa ini bukan dari China tapi dari golden triangle yang mengekspor ke China dan Indonesia," ujarnya.

Kabag Humas BNN Sulistyo Pudjo Hartono menanggapi keterangan Sekjen NNCC China tersebut. Menurutnya, sabu yang dikemas dalam bungkus teh china merupakan modus dari kelompok yang memang menyebarkan sabu ke berbagai negara.

"Itu menyangkut packaging ya kalau memang tentang para pabrik itu itu kan dulu pabrik heroin ya dulu namanya didaerah golden triangle ya. Golden triangle itu ada Myanmar, perbatasan China, Kamboja, Thailand. Mereka branding-nya itu dengan packaging memang dengan memasukkan bahasa China, goamin yang ya dan itu adalah branding dari pada kelompok mereka. Kalau dari kelompok mereka pasti seperti itu," kata Sulistyo.

Sebelumnya, BNN ataupun Polri beberapa kali mengungkap peredaran sabu yang disembunyikan dalam kemasan teh China. Misalnya pada April 2019. Saat itu, BNN menyita 122,15 kg sabu dari tiga kasus berbeda dengan 9 orang tersangka yang ditangkap di sejumlah daerah di Sumatera. Sabu yang disita tersebut disimpan dalam kemasan teh China.



Kemudian, sabu dalam kemasan teh China kembali ditemukan. Kali ini Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menggagalkan penyelundupan 30 kilogram sabu dari Myanmar. Sabu itu diselundupkan melalui perairan Riau dengan dibungkus kemasan teh china.

"Paket sabu dengan berat 30 kilogram ini dikemas dalam bungkus teh hijau China," kata Kanit I Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Arif Oktora kepada wartawan di Mapolres Jakbar Slipi, Jakarta Barat, Selasa (16/7).
Halaman 2 dari 2
(jef/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads