"Itu sebenarnya tidak bagus untuk citra pariwisata, citra apa pun nggak bagus. Sekarang perlu dari kepolisian menindaklanjuti melihat dulu apa sih latar belakangnya, siapa sih kita kan belum tahu," kata anggota Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Ayu Aries Sujati, saat dihubungi via telepon, Kamis (28/11/2019).
"Itu harus disetop peredarannya juga jangan sampai ke mana-mana," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemajuan teknologi itu ibarat pisau bermata dua. Satu sisi kalau bisa memanfaatkan dengan baik manfaatnya sangat bagus, kalau dimanfaatkan untuk hal negatif karena tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat kita, membuat resah masyarakat," paparnya.
Dia pun menyinggung pentingnya pendidikan karakter sejak usia dini. Jika para pelaku sudah berusia dewasa, dia berharap kasus ini bisa diproses hukum untuk memberi efek jera.
"Itu dilihat umurnya kalau umur di bawah 18 tahun harus ada pengawasan, harus dilaksanakan bimbingan kenapa sih. Kalau di atas 18 tahun lain tindakannya sudah diserahkan ke kepolisian, kita nggak tahu umur berapa. Nah sekarang gimana cara kita meminimalisir untuk negatifnya harus ada acuan-acuan rule-nya UU Pornografi seperti apa gitu lho," harapnya.
Simak Video "Jokowi Jadikan Labuan Bajo Wisata Super Premium"
Dia berharap polisi bisa mengusut kasus ini sampai tuntas. Pihaknya pun berencana membawa kasus ini ke dalam rapat di komisi IV DPRD Bali untuk dicarikan solusi.
"Nanti saya komunikasikan dengan temen-temen Komisi IV, ada seperti ini gimana langkah-langkahnya kan kita ada pemberdayaan perempuan dan anak, OPD-nya di provinsi, nanti kita di sana perlu apa-apa terhadap ini gitu lho. Nanti tiang (saya) koordinasi dengan SKPD terkait melihat kondisi seperti ini nggih," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, video porno gangbang yang beredar viral itu berdurasi 40 detik. Dalam video itu, terlihat seorang perempuan sedang berbicara dengan seorang pria yang berbaring di tempat tidur. Pria yang tidak terlihat wajahnya itu terdengar berbicara dengan logat Bali. Selain itu, ada dua pria lainnya.
Pihak kepolisian bakal menindaklanjuti video ini. Dirkrimsus Polda Bali Kombes Yuliar Kus Nugroho mengaku baru mengetahui video ini.
"Saya cek dulu kebenarannya ya," kata Yuliar lewat pesan singkat, Kamis (28/11).
Sementara itu, Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Bali AKBP Gusti Ayu Suinaci mengatakan belum menemukan petunjuk dari video tersebut.
"Belum ada petunjuk dari video yang beredar," jawab Suinaci.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini