Airlangga: Dukungan 30% Caketum Golkar Harus Dibuktikan, Bukan Klaim

Jakarta - Bakal caketum Partai Golkar harus mendapat dukungan 30 persen dari DPD tingkat I dan tingkat II untuk bisa ditetapkan sebagai caketum. Petahana Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut dukungan itu harus dibuktikan lewat surat dukungan, bukan hanya klaim semata.

"Pencalonan itu adalah dipersyaratkan dukungan 30 persen. Nah, dukungan 30 persen itu kan harus dibuktikan, bukan hanya mengklaim didukung 30 persen. Tapi ini harus dibuktikan oleh pihak 30 persen," ujar Airlangga di Hotel Merlyn Park, Jl Hasyim Asy'ari, Jakarta Pusat, Kamis (27/11/2019).

Airlangga mengatakan hal tersebut diatur dalam AD/ART partai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi buktinya itu sesuai dengan apa yang ditetapkan dalam tata tertib munas," katanya.

Tahapan selanjutnya, kata Airlangga, adalah proses pemilihan. Proses ini akan dilakukan secara voting. Jika berlangsung kuorum, akan diambil keputusan secara aklamasi.

"Sesudah didukung 30 persen masuk yang namanya voting atau pemilihan. Nah pemilihan itu apabila dipilih oleh 50+1 itu menurut AD/ART, termasuk aklamasi. Proses musyawarah mufakat bisa dilakukan dalam setiap fase," sebut Airlangga.

Simak Video "Airlangga Ungkap Tawarkan Posisi Strategis ke Loyalis Bamsoet"

Hal senada disampaikan oleh Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich. Menurutnya, aturan soal dukungan 30 persen sebagai caketum sudah diatur dalam AD/ART partai.

"Kita ada AD/ART yang menyatakan itu, didukung 30 persen dari pemilik hak suara. Nah cara mengeceknya bagaimana, ya kan dari surat dukungan, kan nggak bakalan kita sekarang mau kumpul kumpulin, mau dukung siapa, nah itu sudah munas namanya," ungkap Lodewijk di lokasi yang sama.

"Itu persyaratan administratif, dia mendapat dukungan berapa. Ini kan sudah berproses jadi enggak perlu takut, yang katakan Pak Airlangga sudah mendapatkan dukungan 400-an, itu katakan sudah 400-an ya itu saja, ditentukannya nanti pada saat pendaftran," sambungnya.