"Itu total dari 3 perjalanan, perjalan dalam, perjalanan luar, dan perjalanan luar negeri sudah dijelaskan dengan detil kenapa ada perjalanan luar negeri. Itu nilainya Rp 8 miliar 133 juta sekian. Yang hasil hitungan saya dari 3 perjalanan," ujar Anggota Komisi D DPRD Sulsel Fadriaty AS di gedung DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (26/11/2019).
Fadriaty mengatakan, Bappeda Sulsel untuk tahun 2020 menganggarkan belanja langsung sebesar Rp 30 miliar. Rp 81 miliar dari total dana tersebut diusulkan untuk perjalanan dinas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga kami, hampir semua menyoroti bahwa itu kami menganggap terlalu besar, tapi kepala Bappeda sudah menjelaskan, dan Kepala Bappeda siap untuk dikoreksi," imbuhnya.
Dalam rapat bersama Komisi D DPRD Sulsel yang membahas RAPBD 2020, Kepala Bappeda Sulsel Rudy Jamaluddin mencoba merasionalisasi anggaran perjalanan dinas yang dinilai besar.
"Kalau kita melihat alokasi anggaran di Bappeda, memang kalau kita bongkar ke dalam itu lebih banyak perjalanan dinas. Hanya memang sekarang kami perketat," kata Rudy.
Rudy menyebut, anggaran perjalanan dinas Bappeda untuk tahun 2020 sudah dilakukan efisiensi. Dia mencontohkan, jika sebelumnya setiap undangan Bappeda ke Jakarta dihadiri 3 orang, kini dihadiri hanya 1 orang.
"Bahkan kadang kala, kalau perjalanan dinas itu diikuti oleh terlalu teknis sifatnya, kemudian OPD-OPD di bawah itu kelihatannya terlalu banyak yang harus ikut, kadang kala diundang 6 sampai 7 OPD, dan masing-masing OPD itu memang membawa staf eselon 4 nya, itu kadang kala dikoordinasikan saja dengan OPD tupoksi, jadi kita tinggal menunggu laporan," jelas Rudy.
"Nah itu upaya-upaya efisiensi yang kami lakukan dengan berpasis, pemahaman seperti itu lah saya arahkan teman-teman kepala bidang termasuk sekretaris badan untuk menyusun perjalanan dinas seefisien mungkin," lanjutnya.
Tonton juga Cari Kepala Bappeda Baru, Anies: Dibolehkan ASN Luar DKI :
(nvl/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini