"Tuduhan atau klaim itu tidak sesuai kesepakatan dalam pertemuan tersebut. Kebetulan saya bersama Pak Agus Gumiwang juga mendampingi Pak Airlangga saat itu. Dalam pertemuan itu akhirnya dicapai kesepakatan agar Airlangga Hartarto mendukung dan menugaskan Bamsoet untuk menjadi Ketua MPR," ujarnya kepada wartawan, Senin (25/11/2019).
"Kemudian Pak Bamsoet akan mendukung Pak Airlangga Hartarto untuk menjadi Ketua Umum Golkar lagi dan semua cooling down, inilah inti dari pada pertemuan tersebut," imbuh Adies menjawab tudingan Bamsoet soal komitmen antara dirinya dan Airlangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya saat itu mengikuti, melihat, dan mendengar langsung pertemuan itu. Yang mana kedua belah pihak ingin agar menjelang pelantikan presiden semua cooling down dan tidak terjadi gonjang-ganjing di tubuh Golkar yang dikhawatirkan mempengaruhi jalannya roda pemerintahan yang baru", ucap Adies.
Selanjutnya kesepakatan itu ditayangkan oleh stasiun televisi swasta.
Setelah mencapai kata sepakat Bamsoet juga melalui pak Agus Gumiwang sempat meminta tiga nama pendukungnya untuk diperhatikan oleh Airlangga. "Saya tidak usah sebut namanya orang-orang itu. Tapi selanjutnya ditambah jadi lima orang agar diperhatikan oleh Ketum," ungkap Adies.
Menurut Adies selanjutnya Airlangga dalam penyusunan Alat Kelengkapan Dewan di DPR RI juga menawarkan posisi-posisi tertentu kepada nama nama yang diminta Bamsoet agar diperhatikan oleh Airlangga.
"Itu sudah dilakukan Pak Airlangga, bahkan salah satunya ditawari posisi yang strategis. Jadi tidak benar jika Airlangga tidak memperhatikan dan menepati komitmen awal," ucap Adies.
Selain itu, semua posisi dan perubahan yang diminta oleh Bamsoet nanti akan dibicarakan lagi seusai Munas Golkar. "Jadi usai Munas Golkar masih dibahas lagi dan akan di rangkul semua, karena semua adalah kader Golkar," kata Adies.
Sementara tentang tenaga ahli Fraksi Partai Golkar yang mendukung Bamsoet diganti semena-mena juga tidak benar. Menurut Adies masa tugas tenaga ahli di FPG sama dengan anggota DPR.
"Mereka habis masa tugasnya pada 30 September 2019. Setelah itu kami melakukan perekrutan kembali, dengan membuka pendaftaran dan seleksi. Jadi tidak benar bahwa semua tenaga ahli dipecat begitu saja," ujarnya.
Kemudian untuk mendapatkan tenaga ahli yang baru, FPG membuka pendaftaran.
"Dalam pendaftaran TA baru ini kami melakukan rangkaian tes seleksi berdasarkan beberapa hal. Misalnya profesional, pengalaman, kemudian kompetensi, track record, juga dilakukan wawancara, bahkan psikotes juga dilakukan," sebutnya,
Adies berharap kader-kader Golkar bisa memahami kesepakatan yang dibuat oleh Bamsoet dan Airlangga secara utuh, membuat suasana yang sejuk menjelang Munas dan tidak ada klaim sepihak lagi, yang akhirnya berujung kegaduhan. (ega/ega)