"Ini kasus tentang telecommunication fraud, yaitu penipuan dengan menggunakan media telekomunikasi atau telepon di mana para pelakunya warga negara asing," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Slipi, Jakarta Barat, Senin (25/11/2019).
"Jadi rata-rata ini warga negara dari China atau Tiongkok dan juga korbannya juga sama, korbannya warga negara asing sendiri atau dari China sana," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap beraksi, tersangka menelepon korban dengan cara masuk ke sebuah kotak yang sudah dia buat. Mereka menggunakan kotak itu agar suara ditelepon itu bising agar korban-korban percaya.
"Bagaimana modus operandinya? Mereka bersama-sama mereka biasanya menelepon ke warga negara sana, warga negara asing menyampaikan bahwa 'Anda ada kesalahan sehingga perlu menghubungi'. Ada kesalahan, misalnya pajak, kemudian ada kesalahan kasus di sana. Dia menawarkan untuk dibantu oleh kepolisian di negara sana," ungkap Yusri.
Yusri menyebut para pelaku menawarkan bisa membantu korban dengan syarat mengirimkan uang kepada pelaku. Saat ini polisi masih terus menyelidiki kasus tersebut.
"Ini masih kita dalami, kita dalami bagaimana sistem sebenarnya. Nanti kita sampaikan," kata Yusri.
Seperti diketahui, polisi menggerebek sebuah rumah mewah yang beralamat di di Blok C/13, Jalan Anggrek Neli Murni II, Slipi, Jakarta Barat. Puluhan warga negara asing ditangkap dalam rumah itu.
Simak Video "3 WN China Hilang saat Menyelam di Pulau Sangiang"
Halaman
1
(sam/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini