Di Malang Raya, Daging Anjing Dijual Ratusan Ribu Rupiah

Di Malang Raya, Daging Anjing Dijual Ratusan Ribu Rupiah

Muhammad Aminudin - detikNews
Senin, 25 Nov 2019 13:05 WIB
Anjing-anjing di Veterinary Festival 2019 (Muhammad Aminudin/detikcom)
Malang - Dog Lover Malang (Doloma) mengungkap praktik perdagangan daging anjing di Malang Raya. Daging anjing dibanderol dengan harga ratusan ribu rupiah, tergantung ukuran.

Deloma mengungkapkan ada tiga lokasi yang teridentifikasi sebagai tempat jagal anjing. Kemudian ada empat tempat lainnya yang merupakan rantai bisnis di bawahnya.

"Empat tempat merupakan lokasi penjualan dalam bentuk produk makanan. Daging anjing dijual ratusan ribu rupiah sesuai ukuran anjing," kata Ketua Doloma Rico Susanto kepada detikcom, Senin (25/11/2019).


Menurut Rico, berdasarkan hasil pelacakan, daging anjing dengan ukuran medium dijual Rp 300 ribu per ekor. Sedangkan ukuran di atasnya dibanderol Rp 500 ribu.

"Untuk medium size dijual dengan harga Rp 300 ribu di rumah jagal. Ukuran di atasnya bisa dijual seharga Rp 500 ribu. Rantai bisnis ini muncul karena ada permintaan atau pembeli," terang Rico.

Sementara itu, daging anjing dalam bentuk makanan dijual dengan harga Rp 25-35 ribu per porsi. Rico enggan menyebut titik lokasi tiga jagal serta empat warung menjual daging anjing di Malang Raya.

"Kalau lokasi tepatnya jangan ya, karena ini menjadi TO (target operasi) kami. Untuk menu makanan daging anjing mereka jual Rp 25-35 ribu setiap porsi," sambungnya.

Temuan ini, kata dia, terbilang mengejutkan meski rasio perdagangan daging anjing di Malang Raya lebih rendah dibanding di daerah lain.

Kendati begitu, risiko tinggi akan dihadapi apabila mengonsumsi daging anjing yang belum jelas kondisi kesehatannya saat dipotong. "Malang rasionya tidak begitu parah dibanding daerah lain. Perdagangan daging anjing belum marak, meski kita menemukan ada tiga jagal dan empat warung yang menjual dalam produk makanan," bebernya.


Doloma berharap masyarakat berhenti mengonsumsi daging anjing. Karena, dengan begitu, keberadaan jagal maupun warung yang menjual daging anjing akan mati dengan sendirinya.

"Kami hanya bisa berharap dan gencar mengkampanyekan untuk berhenti mengonsumsi daging anjing. Karena itu bisa memutus bisnis jagal dan warung yang selama ini memperdagangkan daging anjing di Malang," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.