MUI: Standarisasi Dai Pilihan, Kalau Tak Ikut Silakan Terus Dakwah

MUI: Standarisasi Dai Pilihan, Kalau Tak Ikut Silakan Terus Dakwah

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 25 Nov 2019 11:40 WIB
Foto: Ketua Bidang Infokom MUI, Masduki Baidlowi (Lisye-detikcom)
Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengundang pendakwah untuk menghadiri program standarisasi dai. MUI menegaskan standarisasi dai adalah sebuah pilihan dan mempersilakan bagi dai yang tak ikut untuk terus berdakwah.

"Nggak ada pembatasan, ini pilihan. Kalau nggak ikut silakan terus melakukan dakwah," ujar Ketua Bidang Infokom MUI, Masduki Baidlowi, di sela-sela acara standarisasi dai di Kantor Pusat MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).
Masduki mengatakan program standarisasi dai adalah bentuk kerja sama pemerintah dengan dai yang memiliki sertifikat dakwah MUI. Menurutnya dai yang akan mengisi ceramah di masjid pemerintah harus memiliki sertifikat tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi dalam catatannya adalah yang ikut ini itu akan menjadi bagian dari kerja sama pemerintah. Nanti pemerintah juga akan membuat suatu kebijakan, dai yang akan melakukan dakwah, khotbah di masjid pemerintahan itu adalah bersertifikat," kata dia.

Masduki mengatakan, pada program standarisasi, dai akan diberikan materi bagaimana cara berdakwah yang sesuai dengan konteks berbangsa dan bernegara. Menurutnya pemateri akan menekankan cara berceramah yang sesuai dengan kensep NKRI.

"Iya justru di sini lah akan diberikan kunci bagaimana cara berdakwah yang bagus sesuai dengan konteks kebangsaan dan kenegaraan itu, justru di situ kuncinya," kata dia.

"Seperti yang saya bilang tadi, ada dimensi ideologis, dimensi kenegaraan. Kan ada konsep kenegaraan itu NKRI, tapi kan masih banyak dai yang menyatakan NKRI itu thogut, yang benar khilafah, kan begitu, masih banyak kan. Padahal khilafah itu justru tertolak karena umat Islam Indonesia sudah bersepakat dengan yang lain untuk mendirikan negara ini. Konsep NKRI itu Islami. Apakah khilafah tidak Islami? Islami juga, tetapi tertolak karena kita sudah mempunyai kesepakatan," imbuhnya.



Masduki mengatakan secara umum dai di Indonesia telah memenuhi standar. Namun, masih ada sebagaian kecil yang melenceng dari ideologi negara sehingga perlu diberikan pendalaman terhadap dai tersebut.

"Sebagian besar pendakwah kita baik-baik saja. Kalau ada sebagian kecil itulah yang mesti kita benahi. Tapi ini bukan hanya sebagai pelencengan ideologi, tapi pendalaman. Banyak sekali pendakwah yang tidak dalam ilmu agamanya, belum matang nah itu dimatangkan," pungkasnya.




Tonton video MUI Didesak Keluarkan Fatwa Penodaan Agama Terhadap Sukmawati:

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads