"Nanti, nanti, tentu pemerintah pasti akan berupaya terus, ya nanti kita lihat," kata Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi saat ditanya soal kesejahteraan guru honorer di kantor Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (25/11/2019)
Di pelosok Maros, Sulawesi Selatan, ada guru yang hanya digaji Rp 250 ribu per bulan. Ditanya soal ini, Didik mengaku akan mengeceknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, salah seorang guru bernama Abdul Khalik di pelosok Maros, Sulawesi Selatan, hanya menerima honor kecil dan masih mengajar di lokasi yang sangat jauh. Khalik mengajar di Madrasah Ibtidaiyah DDI Hidayatullah yang terletak di Kampung Bara-baraya, Desa Tanete Bulu, Kecamatan Tompobulu, Maros, Sulawesi Selatan.
"Saya mengajar itu mulai tahun 2014 sampai sekarang. Kalau dari rumah saya itu jaraknya lebih 30 kilolah. Karena tidak bisa naik motor langsung, ya motor saya simpan di kampung sebelah, baru saya jalan kaki. Jaraknya itu sekitar 6 kilometer," kata Khalik kepada detikcom, Senin (25/11).
Tidak hanya itu, Khalik hanya mendapat honor sebanyak Rp 250 ribu per bulan. Selain mengajar, dia mengakui memiliki pekerjaan sampingan menjual madu.
"Ya biasa kalau saya pulang dari sana, saya bawa madu untuk saya jual. Lumayan buat tambah-tambahan. Karena kalau menunggu honor sih itu jelas tidak cukuplah. Ini motor saya kadang rusak juga, ya mungkin karena jarak sama medan yang ditempuh," sebutnya.
Ini Pidato Mendikbud Nadiem di Hari Guru Nasional:
(gbr/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini