"KPAI mengapresiasi pidato Mendikbud Nadiem dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional tahun 2019 yang ditulis dengan gaya bahasa milenial dan tidak bertele-tele. Isi pidato memberikan harapan perubahan, karena Menteri Nadiem berjanji akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia. Perjuangan yang sudah pasti tidak mudah," kata Retno dalam keterangannya, Minggu (24/11/2019) malam.
Retno mengatakan kemerdekaan belajar harus tercipta di kelas-kelas di seluruh Indonesia. Menurutnya kemerdekaan belajar harus dimulai dengan membangun budaya demokrasi di sekolah, saling menghargai perbedaan dan menghormati hak asasi manusia (HAM) setiap orang, siapapun dia, guru maupun murid, dan seluruh warga sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno yang juga pernah menjadi kepala sekolah ini mengatakan menghargai HAM artinya tidak mentoleransi kekerasan atas nama mendidik dan mendisiplinkan peserta didik. Menurutnya anak-anak harus terlindungi selama di sekolah.
"Apa yang dikemukakan Mendikbud sebenarnya bukan barang baru, karena berpuluh tahun yang lalu, Ki Hajar Dewantara juga mendeskripsikan sekolah sebagai taman. Taman diartikan sebagai tempat yang menyenangkan karena luas, banyak bunga, bisa bermain, berlarian, bergurau dan belajar, sehingga pergi ke sekolah itu adalah hal yang dinanti setiap anak karena membahagiakan dan memerdekakan," ungkapnya.
![]() |
Selain itu, Retno mengatakan kemerdekaan belajar juga harus diawali dengan memberikan kemerdekaan bagi guru untuk mengajar agar tak terbelenggu kurikulum dan administrasi. Dia mengungkapkan selama 25 tahun terakhir, berdasarkan penelitian, tak ada perubahan cara mengajar para guru di kelas.
Simak video Teks Pidato Mendikbud Nadiem di Hari Guru Bikin Netizen Terkesan:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini