Seniman Tolak Revitalisasi TIM, Jakpro: Sejatinya Kita Sudah Review Bersama

Seniman Tolak Revitalisasi TIM, Jakpro: Sejatinya Kita Sudah Review Bersama

Audrey Santoso - detikNews
Senin, 25 Nov 2019 09:07 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) mendapat penolakan dari seniman. Jakarta Propertindo (Jakpro), sebagai pelaksana proyek, memastikan revitalisasi akan membuat seniman lebih nyaman beraktivitas kelak.

"TIM mau direvitalisasi, mau dibuat bagus, semoga berkenan semuanya. Bersama-sama kita kolaborasi saja, untuk menyamankan fasilitas untuk berlaku seni bersama," kata Corporate Secretary Jakarta Propertindo, Hani Sumarno, kepada detikcom, Minggu (24/11/2019) malam.


Hani menuturkan nantinya area untuk latihan, diskusi, rehearsal, dan pameran akan diperluas. Hani menjelaskan desain TIM juga telah disesuaikan dengan kebutuhan pegiat seni generasi mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain untuk hari ini, juga menyiapkan generasi penerus kita mendapatkan fasilitas yang lebih baik sejalan dengan jaman, yang terbaik untuk memuliakan karya-karya seni di tempat yang baik, diapresiasi oleh orang-orang baik dan orang-orang yang mampu menghargai karya seni," ujar Hani.



Menurut Hani, ulasan desain TIM sudah dibahas pihaknya bersama para seniman. Sudah ada kesepakatan untuk merevitalisasi TIM.

"Review desain juga dilakukan bersama para seniman. jadi, sejatinya kita semua sudah satu hati dengan pegiat-pegiat seni, pekarya seni, seniman," ucap Hani.


Hani menjelaskan keuntungan dari revitalisasi TIM akan dirasakan para pegiat seni, meskipun selama proyek berlangsung, para seniman diimbau untuk tak memasuki area TIM.

"Benefitnya kembali ke para seniman lagi. Namanya juga direnovasi. Tidak baik untuk beraktivitas di tengah debu dan kebisingan. Dan kawasan selagi ada proyek harus dijaga safetynya," jelas Hani.



Hani juga menuturkan pegiat seni dapat mencari tempat pengganti sementara TIM, semisal di Velodrome, Rawamangun. "Bila memerlukan tempat untuk berkreasi, kita obrolkan dan alternatifnya banyak semisal konser kemarin di Velodrome. Itu bisa. dan bagus," imbuh dia.

Masih kata Hani, ruang terbuka hijau yang semulai hanya 11 persen akan diperluas juga menjadi 27 persen dari total luas TIM. Hal itu bertujuan agar para pegiat seni lebih leluasa mengekplor ide-ide mereka.


"RTH dari 11% menjadi 27%, ini supaya teman-teman leluasa mengeksplorasi ide-ide dan kreasi seni," pungkas Hani.

Sebelumnya, seniman se-Jakarta diketahui menolak revitalisasi TIM karena dalam pembangunannya tidak melibatkan mereka. Rencana pembangunan hotel di dalam komplek TIM pun ikut ditolak.

Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta Dadang Solihin tak membantah bahwa soal pembangunan hotel menjadi salah satu permasalahannya. Namun, dia enggan menanggapi secara detil.

"He'eh (iya). Nanti saya kirim videonya, TIM itu masa depannya akan seperti apa. Saya dapat videonya dari Jakpro (PT Jakarta Propertindo)," ucap Dadang pada Minggu sore.
Halaman 2 dari 3
(aud/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads