Jakpro Bicara soal Rencana Pembangunan Hotel di TIM

Jakpro Bicara soal Rencana Pembangunan Hotel di TIM

Audrey Santoso - detikNews
Senin, 25 Nov 2019 06:43 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Jakarta Propertindo (JakPro) angkat bicara mengenai rencana pembangunan hotel di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) yang sedang direvitalisasi. JakPro mengatakan keberadaan hotel nantinya diperuntukkan tamu-tamu dari luar negeri agar mereka nyaman berada di kawasan tersebut dan dapat menikmati karya para seniman TIM dengan saksama.

"TIM luasnya 72.551 meter persegi. 3.000 meter persegi itu hanya 4,1% dari total kawasan TIM (yang direvitalisasi) untuk perpustakaan, galeri, dan hotel bagus di atasnya," kata Corporate Secretary Jakarta Propertindo, Hani Sumarno, kepada detikcom, Minggu (24/11/2019) malam.


Soal rencana hotel akan dibangun dengan standar bintang berapa, Hani belum dapat menjelaskan. Alasannya, kata Hani, karena sebenarnya pembangunan hotel bukan menjadi hal yang diprioritaskan dalam proyek revitalisasi TIM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum (ditentukan) dan bukan prioritas sih, cuma separuh dari 4,1%," jelas Hani.



Dia mengatakan area yang direvitalisasi nantinya akan diutamakan untuk kegiatan kesenian. "Kita prioritaskan informasi-informasi tentang wahana heritage-nya," jelas Hani.

Hani menjelaskan selain hotel untuk pengunjung jauh, rencananya nanti akan dibangun home stay bagi para pegiat seni. Home stay disediakan untuk seniman yang akan berada di Jakarta dalam waktu lama.


"(Hotel) untuk tamu-tamu dari luar negeri. Nyaman, ada wisma di sini. Dan benefitnya kembali ke para seniman lagi. Mengingat TIM akan menjadi salah satu pusat kebudayaan bukan saja untuk Indonesia, tapi juga di Asia dan di dunia maka perlu diadakan tempat penginapan yang berkualitas bagi para tamu dan seniman-seniman domestik dan internasional," terang Hani.

"Tamu yang akan belanja hasil karya seni, hospitality-nya high-end. Ada wisma seni untuk longstay. kebayang kan pementasan teater atau pameran lukisan yang melibatkan talent-talent seniman dari luar kota. Para pekarya seni tersebut tidak perlu hotel karena ada tempat berteduh di Indonesia ini. Tapi para calon pembeli karya seni, yang datang dari jauh dari luar negeri, untuk bisa lebih dekat mengapresiasi karya-karya seni di TIM butuh fasilitas yang nyaman," sambung Hani.



Simak juga video Viral Staf TGUPP Dinilai Bentak Seniman di TIM, Ternyata Deputi Gubernur:




Hani berharap TIM kelak dapat menjadi jembatan antara seniman dan penikmat seni. "Kita fasilitasi agar pembeli bisa lebih dekat dengan para pekarya seni. Demand and supply-nya disambungkan," imbuh dia.

Sebelumnya, seniman se-Jakarta diketahui menolak revitalisasi TIM karena dalam pembangunannya tidak melibatkan mereka. Rencana pembangunan hotel di dalam komplek TIM pun ikut ditolak.


Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta Dadang Solihin tak membantah bahwa soal pembangunan hotel menjadi salah satu permasalahannya. Namun, dia enggan menanggapi secara detil.

"He'eh (iya). Nanti saya kirim videonya, TIM itu masa depannya akan seperti apa. Saya dapat videonya dari Jakpro (PT Jakarta Propertindo)," ucap Dadang pada Minggu sore.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads