Ini Pesan Khofifah di Peringatan Hari Guru Nasional 2019

Ini Pesan Khofifah di Peringatan Hari Guru Nasional 2019

Amir Baihaqi - detikNews
Minggu, 24 Nov 2019 22:12 WIB
Gubernur Khofifah/Foto file: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Ribuan guru se-Jawa Timur memperingati Hari Guru Nasional 2019 dan HUT ke-74 PGRI. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hadir dalam acara tersebut.

Kemudian hadir pula Wakil Gubernur Emil Dardak serta Ketua Pengurus Besar (PB) PGRI Unifah Rosyidi. Dalam peringatan kali ini, tema yang diambil yakni 'Peran Strategis Guru Dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia Indonesia Unggul'. Peringatan digelar dan dipusatkan di Gedung Jatim Expo Internasional, Jalan A Yani, Surabaya.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya peranan guru dalam mewujudkan SDM Unggul menuju Indonesia Maju pada 2045. Sebab, maju tidaknya sebuah bangsa dimulai dari guru.


"Indonesia akan menjadi kekuatan tujuh besar dunia pada tahun 2030. Ini akan tercapai karena kerja keras dan kualitas guru di Indonesia termasuk Jatim. Guru harus jadi sumber spirit bagi muridnya. Tidak akan tercapai Indonesia unggul, bangsa yang berkemajuan jika tidak dimulai dari guru," kata Khofifah, Minggu (24/11/2019).

Selain guru, lanjut Khofifah, pengembangan skill terhadap murid juga dinilai penting. Sebab, jika tanpa skill peran manusia akan tergantikan.

Selain itu, gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga menekankan pentingnya pengembangan skill bagi para siswa. Untuk itu, ia mengimbau para guru terus membuat terobosan-terobosan yang signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Tanpa skill masa depan, manusia bisa di-grounded. Itulah kenapa reskilling menjadi kritis dan penting saat ini. Kita melihat tahun 2018 kemarin penggunaan mesin baru 29 persen. Dua tahun yang akan datang penggunaan mesin sudah 42 persen. Tahun 2025 penggunaan mesin sudah 52 persen," terang mantan Menteri Sosial itu.

Ia kemudian menyampaikan mengenai kebutuhan skill yang dibutuhkan oleh industri di masa depan dan era 4.0. Sebagai contoh complex problem solving skill, kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan internal.

"Di era industri 4.0 ada hal yang sangat dibutuhkan yaitu penguatan penguasaan bagaimana budaya itu bisa bagian perekat. Complex problem solving skill di industri masa depan. Ternyata kebutuhan paling tinggi adalah kemampuan untuk memecahkan masalah yang asing dan belum diketahui dalam dunia nyata," urainya.

"Budaya dan kewargaan jangan dianggap enteng. Indonesia ini beragam. Maka peran guru sebagai perekat budaya bangsa menjadi signifikan," lanjutnya.


Dalam peringatan itu, Khofifah juga menerima penghargaan dari PGRI. Penghargaan itu diberikan sebagai apresiasi atas kepeduliannya terhadap peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Jatim.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI Unifah Rosyidi menyebut Jatim merupakan provinsi yang sangat responsif terhadap literasi. Hal itu ditunjukkan antara guru dan murid melalui smart learning center PGRI.

"Smart learning center itu sebenarnya yang paling merespons adalah Jatim. Jadi kita itu menyiapkan 12 course mata training untuk menghadapi era digital termasuk literasi digital, literasi dasar, e-learning, blended learning. Kita mau mengkontekstualisasikan di luar lingkungan kepada guru. Guru sering menciptakan praktik-praktik terbaik di sekitarnya," pungkas Unifah.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.