Seperti yang disampaikan Kasat Lantas Polresta Probolinggo, AKP Tavip. Pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti dan mengumpulkan keterangan para saksi.
"Kami masih selidiki penyebab pastinya Mas. Namun dugaan awal, dimungkinkan human error,"jelas Tavip, Minggu (24/11/2019).
Sementara itu, 13 korban kecelakaan masih dirawat intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo. Kemudian dua korban yang kritis dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya.
Kecelakaan tunggal tersebut terjadi dini hari tadi. Minibus yang ditumpangi rombongan menghantam pembatas jalan. Akibatnya, satu orang meninggal dunia, dua orang kritis dan 13 korban mengalami luka-luka termasuk sang pengemudi.
Direktur RSUD Tongas, dr Hariawan Dwi Tantowo mengatakan, rata-rata korban kecelakaan mengalami patah tulang kaki, tangan dan pinggul. Selain itu, korban juga ada yang memar pada bagian kepala dan dada.
Menyikapi hal itu, pihaknya telah menyiapkan perawat, bidan dan dokter guna menangani pasien. "Semuanya sudah kami siapkan, bahkan diterjunkan juga dokter RSUD Waluyojati Kraksaan, guna membantu penanganan medis pasien di RSUD Tongas," ujarnya.
Pihaknya akan terus melakukan observasi dan pemantauan seluruh korban yang dirawat di RSUD Tongas. Yakni sampai seluruh pasien kecelakaan kembali pulih kondisinya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini