"Ini penyakit yang eksotik, artinya penyakit yang baru masuk ke Indonesia, pada babi. Dan penyakit ini tidak ada obatnya, tidak ada vaksinnya di dunia. Nah, dengan hal seperti itu, artinya ketika ada babi yang sakit, ini tinggal nunggu mati," kata Diarmita di Medan, Jumat (22/11/2019).
Daripada menunggu mati, saran Diarmita, lebih baik dilakukan calling saja. Agar peternak atau petani tidak membuang bangkai babi secara sembarangan. Pasalnya, makin dibuang sembarang, penanganannya akan semakin sulit sebab virus akan menyebar ke mana-mana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nilai pembelian oleh pemerintah terhadap babi yang terkena virus itu, kata Dianta, akan disesuaikan dengan harga pasar. Jika harga Rp 20 ribu per kg, senilai itulah yang dibayarkan kepada peternak.
"Itu lebih aman, dan tidak ada yang teriak," kata Dianta.
Simak Video "Waduh! Ratusan Bangkai Babi Ditemukan di Sungai Bederah Medan"
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini