"Sebenarnya begini, Presiden ingin ada yang menjadi jembatan, bridging. Bridging antara Istana dengan publik, bridging antara senior dengan junior, bridging antara orang yang gagap teknologi dengan yang maju di pemikiran teknologi. Semuanya perlu bridging," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2019).
Moeldoko menyebut Istana tidak ingin menjadi menara gading. Istilah ini merujuk kepada suatu menara tertinggi, nyaman, dan juga indah, namun keindahan suatu menara menutupi kejadian realitas yang selama ini tertutupi dan dibalut oleh kenyamanan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Komentar Gerindra-PPP soal Stafsus Milenial Jokowi"
Mantan Panglima TNI ini mengatakan banyak anak muda dalam negeri yang berjiwa nasionalis dan memiliki prospek cerah. Stafsus milenial pilihan Jokowi diharapkan bisa terlibat dalam agenda pembangunan nasional.
"Anak-anak muda kita yang potensial, memiliki jiwa kebangsaan yang tinggi. Justru mereka ini harus kita ke depankan dalam ikut terlibat pembangunan nasional," katanya.
"Jadi keterlibatan mereka di Istana, keterlibatan secara nasional, mewakili teman-teman kita di berbagai daerah, mewakili teman-teman muda yang ada di berbagai daerah sehingga melalui teman-teman ini lah bisa semuanya terkonektivitas," imbuhnya.
Seperti diketahui, Jokowi mengenalkan 7 staf khusus baru dari kalangan milenial, kemarin (21/11). Mereka adalah:
1. Adamas Belva Syah Devara (29) - Founder dan CEO Ruang Guru
2. Putri Tanjung (23) - Founder dan CEO Creativepreneur
3. Andi Taufan Garuda Putra (32) - Founder dan CEO Amartha
4. Ayu Kartika Dewi (36) - Pendiri Gerakan SabangMerauke
5. Gracia Billy Mambrasar (31) - Pendiri Yayasan Kitong Bisa, Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia
6. Angkie Yudistia (32) - Pendiri Thisable Enterprise
7. Aminuddin Maruf (33) - Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII)
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini