Rapat digelar di ruang rapat Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2019). Rapat dibuka pukul 10.50 WIB dan dipimpin Wakil Ketua Komisi III Adies Kadir.
"Semua tatib sudah kita penuhi, dengan mengucap bismillah rapat dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum," ujar Adies saat membuka rapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapat dihadiri langsung oleh Kepala BNPT Suhardi Alius. Adies mengatakan Komisi III akan membahas peran BNPT dalam deteksi dini aksi terorisme.
"Akan mendalami lagi sejauh ini bagaimana kinerja BNPT terkait dengan deteksi dini. Karena kita melihat setelah terjadi kejadian dengan gampang sekali mengetahui siapa pelaku, di mana pelakunya, apa jaringannya, semua sudah tahu," ujar Adies.
"Berarti ini kan sebenarnya sudah terdeteksi, tetapi mengapa kejadian ini bisa terjadi dan tidak diantisipasi. Salah satu tugasnya Kepala BNPT adalah mengantisipasi kan seperti itu, bisa mendeteksi dini," imbuhnya.
Menurut Adies, anggota Komisi III melihat selama ini kinerja BNPT hanya sebatas melakukan sosialisasi dan lambat dalam penanganan. Adies pun mengatakan ada wacana untuk mengevaluasi kinerja BNPT.
"Kita tahu aja satu bulan terakhir sudah dua kali terjadi, satu menimpa satu pejabat, Menko Polhukam, kedua kemarin terjadi lagi di Sumatera Utara. Inilah hal-hal yang nanti akan kita tanyakan. Sampai pada kesimpulan, ini celetukan kawan-kawan untuk mengevaluasi apakah BNPT ini masih bisa diandalkan untuk mendeteksi terorisme atau sudah waktunya dievaluasi," ungkapnya.
Saat ini rapat masih berlangsung. Suhardi Alius tengah menyampaikan paparan terkait kinerja BNPT.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini