"Saya pikir begini, aklamasi itu kan hasil akhir. Harus dipahami itu bukan sesuatu yang... bukan hanya judul ketika seluruh peserta munas itu memberikan pada satu orang, itu yang disebut aklamasi," kata Doli di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (20/11/2019).
Doli pun menyebut dalam munas nantinya tetap ada proses pemilihan. Dia pun mengatakan Munas Golkar nantinya dilalui secara musyawarah mufakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, ada proses dukungan dan ada proses pemilihan terhadap itu. Jadi itu sesuatu yang biasa saja dalam proses demokrasi. Nah, bahwa dilalui dengan musyawarah mufakat, kan artinya orang-orang sama-sama memilih satu orang yang sama," ujarnya.
Lebih lanjut Doli mengatakan nantinya yang terjadi di munas bergantung pada para peserta. Jika semua peserta munas menyetujui Airlangga menjadi ketum, menurutnya, hal itu demokratis.
"Jadi saya kira semua tergantung pada peserta munas. Kalau peserta munas semuanya menyetujui satu orang, yaitu Pak Airlangga, yang kita usung jadi ketum, ya sekali lagi itu sesuatu yang juga demokratis gitu dan kita lihat kemarin di rapimnas, mayoritas mendukung Pak Airlangga," sebut Ketua Komisi II DPR tersebut.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini