Sebelumnya, pengeboman dilakukan PT CREC untuk kepentingan pembangunan terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang menerobos Gunung Bohong. Ratusan rumah rusak diduga akibat aktivitas pengeboman itu.
"Sementara kita juga mau membuat survei geolistrik sama survei penentuan GPS untuk memantau pergerakan tanah di lereng dekat rumah warga," ujar peneliti dari Tim LAPI ITB Simon Prassetyo, Selasa (19/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei tersebut dilakukan, ujar Simon, untuk mengeluarkan desain peledakan (blasting) yang aman.
"Kami diminta sebagai tim independen untuk menganalisis semua itu setelah kejadian (uji coba pengeboman). Jadi saya nggak bisa trace back sebelum kejadian itu seperti apa," ujarnya.
"Tapi kita belum tahu uji coba peledakan itu dilakukan karena kita harus melakukan investigasi dulu," ucapnya.
Untuk memantau pergerakan tanah, pihaknya memasang GPS dan alat pengukur retakan (crackmeter) di beberapa rumah yang diduga terdampak pengeboman beberapa waktu lalu.
Ketua RW 13 Ahmad M Sutisna meminta para peneliti independen tersebut terbuka dalam menyampaikan hasil penelitian kepada warga. "Kalau bahaya ya katakan bahaya, kalau aman ya katakan aman," kata Ahmad.
![]() |
"Itu agar tidak ada rekayasa. Menurut saya, yang penting bukan masalah pemasangan alatnya, tetapi posisi alat peledak itu nanti ada di mana, kalau jauh dari lokasi proyek percuma saja ya," kata dia.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini