Tim itu akan memeriksa dampak peledakan Gunung Bohong untuk pembangunan terowongan terhadap rumah warga di Komplek Tipar Silih Asih RW 13, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang yang mengalami kerusakan.
"Hasil mediasi tadi PT CREC dan PT Dahana bakal membuat tim kajian untuk menghitung dampak pembuatan terowongan, secepatnya bakal dilakukan," ujar Sekretaris Desa Laksana Mekar Kohar Muzakkar di Kantor Desa Laksanamekar, Senin (21/10/2019) petang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kohar membenarkan bahwa pembuatan terowongan sepanjang 1,3 kilometer menembus perut Gunung Bohong itu menggunakan bahan peledak. "Memang betul menggunakan bahan peledak, karena pengakuannya ada batu yang mesti dihancurkan dengan bom. Kalau dibor sulit," ucapnya.
Hasil dari kajian independen tersebut akan menentukan metode pengerjaan terowongan itu ke depannya. Sebelumnya, warga mengeluhkan rumah mereka retak akibat aktivitas pengeboman.
"Kalau kata hasil kajian berbahaya bisa saja proyeknya dihentikan atau dilanjutkan tapi warga direlokasi. Jadi hasil kajian nanti sangat menentukan," ucapnya.
Ketua RW 13 Ahmad M Sutisna mengatakan, pihaknya bakal menunggu hasil kajian yang dilakukan pelaksana proyek. "Sebetulnya soal kajian ini sudah kita minta seminggu yang lalu, tapi sekarang dari mediasi menjanjikan kajian juga. Kita ingin kajian itu segera dilaksanakan, soalnya tiap malam kita khawatir rumah bakal ambruk," ujarnya.
Sayangnya, perwakilan PT CREC maupun PT Dahana enggan memberikan pernyataan apapun kepada media. Perwakilan perusahaan langsung pergi meninggalkan Kantor Desa Laksana "Maaf kita menolak diwawancara," ujar perwakilan PT CREC.
Simak juga video "Duh! Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ganggu Aktivitas Sekolah" :
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini