Awal Mula Lokalisasi Gambilangu 54 Tahun Lalu Hingga Resmi Ditutup

Awal Mula Lokalisasi Gambilangu 54 Tahun Lalu Hingga Resmi Ditutup

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Selasa, 19 Nov 2019 15:25 WIB
Lokalisasi Gambilangu di perbatasan Kendal-Semarang. (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang - Lokalisasi Gambilangu di perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Kendal, resmi ditutup hari ini. Lokalisasi itu ternyata berawal dari warung remang-remang sekitar 54 tahun lalu.

Lokalisasi Gambilangu, yang sering disebut GBL atau JBL, kini masuk di dua wilayah yaitu Kota Semarang dan Kabupaten Kendal. Kawasan yang masuk Semarang tercatat di RW 6, Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu. Sedangkan yang masuk di Kendal tercatat di Dukuh Mlaten, Desa Sumberejo, Kecamatan Kaliwungu.

"Dulu di sini semua masuk Kendal, Kecamatan Tugu itu wilayah Kendak, kemudian ada pemekaran Kota Semarang sekitar tahun 1978," kata Kasmadi, pembina di Gambilangu Kendak, Selasa (19/11/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kasmadi tidak tahu pasti kapan lokalisasi itu ada, namun saat ia masuk sekitar tahun 1974 kegiatan prostitusi sudah ada dalam bentuk warung remang-remang dan masih sedikit.

"Dulu itu remang-remang, rumah papan, gedheg (dinding bambu). Kemudian semakin lama ada pemukiman," ujarnya.

Dalam seremonial penutupan lokalisasi Gambilangu, dalam sambutan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang dibacakan wakilnya, Hevearita Gunaryanti Rahayu, terungkap kegiatan prostitusi di sana sudah ada sejak 1965, lebih tua setahun dari lokalisasi Sunan Kuning.

Soal nama Gambilangu, tidak ada yang tahu persis darimana sebutan tersebut. Namun konon karena dulu dekat dengan tempat penimbunan kayu milik Perhutani yang juga banyak ditumbuhi tanaman Gambir yang berbau langu. Tapi tidak ada yang bisa memastikannya.

Kasmadi menjelaskan, tahun 90-an, usaha karaoke mulai masuk dan dimulai dengan karaoke keliling hingga akhirnya dibangun rumah karaoke dan terus menjamur.

"Kalau yang terakhir ini susah ya ngitungnya ada berapa karaoke karena ada yang ditinggal. Mungkin sekitar 60 karaoke, itu yang masuk wilayah Kendal," pungkasnya.


Para wanita pekerja seks (WPS) tidak hanya warga dari Jawa Tengah, namun juga provinsi lainnya. Sedangkan pelanggannya menurut Kasmadi tidak seramai Sunan Kuning. "Di sini ya kerjanya karaoke plusplus," imbuhnya.

Namun Kasmadi menegaskan, upaya pengentasan juga ada di Gambilangu yaitu dengan adanya pelatihan keterampilan untuk WPS. "Ada pelatihan tata boga, salon, menjahit," ujarnya.


Saat ini Gambilangu ditutup pemerintah dan menjadi yang terakhir di Pulau Jawa. Para WPS mendapat tali asih dengan total Rp 6 juta untuk modal usaha.

"Mau pulang saja, mau jualan sembako. Di sini sekitar setahun, sudah siap-siap juga kalau ditutup," kata salah satu WPS dari Indramayu, Karin (20).
Halaman 2 dari 3
(alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads