Mereka mengenakan pakaian adat khas Sedulur Sikep, yakni baju warna serbahitam serta balutan kebaya untuk mereka yang perempuan, Selasa (19/11/2019).
Sebanyak 35 orang dari komunitas ini berangkat nyoblos dari kantor Sekretariat Sedulur Sikep, yang juga merupakan kediaman tokoh Sedulur Sikep, Budi Santoso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tampak antusias, bahkan mereka mengajak anak-anaknya yang masih kecil ke TPS.
Tokoh Sikep setempat, Budi Santoso, mengajak anak, istri, hingga cucunya di TPS. Kemudian mereka berbaur dengan warga lain.
"Sebenarnya kalau di warga Sikep itu tidak hanya pilkades yang antusias, semua pil-pil (pemilihan umum) pasti kami antusias," kata Budi saat ditemui di lokasi setelah mencoblos.
"Ini juga untuk menepis anggapan miring bahwa Sikep itu tidak proaktif terhadap negara. Inilah bukti-bukti yang kami tampilkan," ujarnya.
Menurut dia, Sedulur Sikep sebenarnya proaktif dengan negara sejak kemerdekaan Indonesia.
![]() |
"Setelah merdeka, sesepuh kami Samin Surosentiko menginstruksikan agar jika nanti Jawa Mbalik Jawa, artinya merdeka, maka manut dengan negara," ujarnya.
Pihaknya mengakui mengenal dua cakades di desanya, yakni Muchamad Rochim dan Bambang Wijanarko. Sebagai tokoh Sedulur Sikep Kudus, Budi berpesan kepada siapa pun calon yang jadi, hendaknya bersikap jujur dan adil.
"Kenal saya dengan cakades," ujarnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini