"Kami memang memadamkan api yang membakar hutan Wilis secara manual. Tidak dengan cara water bombing karena ada alasan yang tidak mungkin dilakukan," terang Kepala Bagian Pemangkuan Hutan Lawu Selatan KPH Lawu Marwoto saat dikonfirmasi, Minggu (17/11/2019).
Alasan utama tidak dilakukan pemadaman dengan water bombing, kata Marwoto, yakni karena terbatasnya air yang saat ini hujan belum merata. Pemadaman kebakaran secara manual, lanjut Marwoto, juga karena kesepakatan pihak BPBD Jawa Timur yang juga kesulitan air.
"Sementara disimpulkan oleh BPBD Jatim belum dilakukan water bombing, karena faktor air juga," tandasnya.
Marwoto mengungkapkan, untuk hari ini jumlah personel untuk melakukan proses pemadaman sekitar 200 orang. Petugas gabungan ini dari BPBD, TNI dan Polri serta dibantu oleh masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.
"Untuk hari ini ada 200 yang naik untuk pemadaman. Mudah-mudahan segera teratasi dan semoga juga turun hujan," imbuhnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini