Kepala Bagian Pemangkuan Hutan Lawu Selatan KPH Lawu Marwoto mengatakan, hutan pinus yang sudah terbakar saat ini seluas 3 hektare. Menurut dia, setiap hektare ditumbuhi sekitar 700 pohon pinus.
Dengan begitu, jumlah pohon pinus yang terbakar sekitar 2.100 batang. Tidak hanya merusak hutan, kebakaran juga menghanguskan penampungan getah pinus. Penampungan tersebut terbuat dari tempurung kelapa yang dipasang petani di setiap pohon.
"Wadahnya atau tempurung penampungan getah pinus yang terbakar," kata Marwoto saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (17/11/2019).
Beruntung saat kebakaran terjadi, menurut Marwoto, getah pinus telah dipanen. Setiap pohon rata-rata menghasilkan 1 ons getah.
"Produksi getah aman karena kebetulan baru diunduh," ujarnya.
Saat ini api masih membakar semak belukar di sekitar hutan pinus. Karena petugas gabungan membuat sekat alami agar api tidak kembali menjalar ke hutan produksi tersebut.
"Sudah dilakukan sekat semua (api yang merambat) yang ke hutan produksi. Hanya semak belukar dan serasah yang terbakar," terangnya.
Data yang dihimpun detikcom, saat ini petugas gabungan Perhutani, BPBD, TNI, Polri dan masyarakat melanjutkan pemadaman kebakaran hutan di Gunung Lawu pada ketinggian 1.300 mdpl. Pemadaman secara manual menggunakan gepyok berupa ranting berdaun basah, serta membuat sekat alami dengan membersihkan semak belukar.
Badai angin membuat petugas kesulitan melakukan pemadaman. Proses pemadaman juga terkendala medan yang terjal dan curam dengan kemiringan 70 hingga 80 derajat. Sehingga pemadaman dihentikan saat sore menjelang malam.
Kebakaran Gunung Lawu sisi timur masuk wilayah Magetan, tepatnya di RPH Bedagung. Kawasan hutan yang terbakar berupa hutan pinus sekitar 3 Km dari pemukiman warga. Api yang bermula dari petak 55 Desa Sukowidi dan Bedagung, kini menjalar ke Desa Ngiliran.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini