Setelah 5 hari mendapat berbagai hiburan dan permainan bersama siswa dari semua kelas, berangsur-angsur siswa kelas II dan V dipisahkan. Mereka diberikan perhatian khusus. Salah satunya diajak berkegiatan di alam.
Puluhan siswa kelas II-A dan II-B diajak pergi ke padang rumput yang berjarak 50 meter dari Madrasah Diniyah Al-Islamiyah Al-Ghofuriyah, lokasi sementara kegiatan siswa SDN Gentong. Di sana mereka diajak berolah raga sekitar 10 menit. Selebihnya, para siswa dibiarkan bermain dan bersenang-senang.
"Sengaja kita ajak siswa ke alam sekitar. Ini bagian dari pemulihan. Pukul 09.00 WIB, giliran siswa kelas V," kata M Atim, guru olah raga SDN Gentong di lokasi, Sabtu (16/11/2019).
Selain guru olah raga, para siswa juga didampingi sejumlah guru lain, relawan dan Tagana Kota Pasuruan. Para guru relawan juga menemani siswa bermain.
Siswa kelas II dan kelas V memang masih butuh perhatian khusus. Mereka masih trauma dengan suara keras saat di kelas. "Mereka harus didampingi dengan sabar," kata guru kelas II, Ambar Suryaningrum.
Sementara siswa kelas I, III, IV dan VI tetap mengikuti kegiatan seperti hari-hari biasanya. Mereka bermain bersama di halaman Masjid Al-Ghofuriyah. Sejumlah relawan dan wali murid menemani mereka.
Selama seminggu terakhir, siswa SDN Gentong belum menerima pelajaran. Sejumlah relawan diterjunkan untuk terus mengamati kondisi kejiwaan siswa, memberikan hiburan hingga hipnoterapi.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini