Ketua Ansor Kota Blitar, Hartono dalam rilis yang diterima detikcom menuliskan Ansor Banser Kota Blitar sesuai kesepakan bersama warga dan ormas se-Blitar sejak awal tetap mengawal permintaan warga dan meminta pemkot tegas dalam penutupan karaoke di Kota Blitar.
Karena keresahan masyarakat dan mudarat lebih banyak dibandingkan dengan manfaatnya. Dengan lebih banyak merusak ahlak generasi muda di Kota Blitar.
"Apalagi lokasi karaoke yang berada di tengah-tengah pemukiman sangat mengganggu warga sekitar selama ini. Untuk itu kami tetap meminta Pemkot Blitar untuk tetap menuntup karaoke Maxi Brillian," tulis Hartono dalam rilisnya, Jumat (15/11/2019).
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga meminta Pemkot untuk melanjutkan banding terkait proses PTUN karena menyangkut aspirasi banyak masyarakat Kota Blitar.
Jika pengelola Maxi Brillian tetap berencana mengoperasikan kembali usahanya, maka Ansor Banser Kota Blitar akan kembali mendatangi Pemkot Blitar untuk tetap ditutup.
"Karena sesuai tuntutan awal warga, ormas dan Pemkot sepakat untuk ditutup," pungkasnya.
Hartono mengakui anggota Ansor Banser ikut mendampingi warga saat memasang banner penolakan dibukanya kembali Maxi Brillian. Warga sekitar lokasi Maxi Brillian memasang tiga banner dengan tulisan 'Kami Warga RT 02 RW 06 Menolak Keras Dibukanya Maxi Brillian'
Simak juga video Buntut Penutupan Karaoke Maxi Brillian, Dua Demo Besar Digelar:
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini